Topmetro.News – Wahdi Husein, Kalapas Sukamiskin ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memang tergolong luar biasa. Pasalnya, dia benar-benar faham, bagaimana harus ‘melayani’ orang-orang berduit di kamar-kamar kekuasannya. Selidik-punya selidik, dia pun ternyata berani meminta upeti secara terang-terangan kepada para napi di lapas yang di bawah kendalinya itu.
“KPK menemukan bukti-bukti permintaan itu, baik langsung maupun tidak. Dia tak lagi pakai sandi atau istilah-istilah, sangat terang-terangan, termasuk tentang harga kamar antara Rp200 juta sampai 500 juta per kamar,” papar Febri Diansyah, Juru Bicara KPK, Minggu (22/7/2018).
Seperti diberitakan Topmetro.News sebelumnya, terkait Kalapas Sukamiskin ditangkap KPK, salah satu narapidana yang memberi upeti ke petinggi Lapas Kelas 1 Sukamiskin itu, Fahmi Darmansyah, suami artis Inneke Koesherawati.
baca juga: https://topmetro.news/sel-mewah-jadi-tempat-liburan/
Sebelumnya KPK meringkus 4 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) diantaranya Wahid Husein (WH), Hendry Saputra (HND) yang merupakan staf Wahid Husein, narapidana kasus korupsi Fahmi Darmawansyah alis FD dan Andri Rahmat alias AR yang merupakan narapidana kasus pidana umum/tahanan pendamping (tamping) dari Fahmi Darmawansyah.
Minta Beli Triton, Tapi Dibeli di Dealer yang Sudah Dikenal
Hasil identifikasi KPK ternyata Wahid Husein meminta mobil jenis Mitsubishi Triton Athlete warna putih. Ironisnya dia sempat menawarkan agar dibeli di dealer yang sudah dikenalnya.
Harus Diantar dalam Kondisi Baru
“Namun, karena mobil jenis dan warna itu tidak ada, akhirnya diganti dengan Triton hitam yang kemudian diantar dalam keadaan baru tanpa plat nomor ke rumah WH,” jelas Febri.
Menurut KPK, mobil itu diduga kuat sebagai pemberi, Fahmi Darmawansyah dan Andri Rahmat.
Pada operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya Mitsubishi Triton Exceed warna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakkar warna hitam. Ada juga uang kontan Rp279.920.000,00 dan 1.410 dolar AS. Duh, enak benar ya!(*)
