Topmetro.News – Sidak Rutan Tanjung Gusta yang digelar Minggu (22/7/2018) malam membuahkan hasil. Satuan Tugas (Satgas) gabungan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sumut yang sidak Rutan Tanjung Gusta dan Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Dewasa Tanjung Gusta menemukan uang kontan Rp 43 juta. Tidak itu saja puluhan unit ponsel pun disita.
Sidak Rutan Tanjung Gusta, Sel Napi Korupsi Diperiksa
Sebelum sidak, ratusan personil terlebih dulu menggelar apel di depan Lapas Tanjung Gusta Medan. Kemudian mereka mulai masuk ke lapas dan menuju blok tahanan Tipikor. Di sinilah, petugas memeriksa setiap sel para terpidana kasus korupsi itu.
“Dari Lapas, kita sita 13 unit HP (handphone) dan uang senilai Rp 37.050.000 dari salah satu kamar tahanan. Tapi ini kita sita dan kita dalami terlebih dulu,” ucap Priyadi, Kakanwil Kemenkumham Sumut.
Kemudian, sidak pun diarahkan ke Rutan Tanjung Gusta yang tidak jauh dari lokasi Lapas. Hasilnya, petugas menemukan 18 unit ponsel dan uang kontan Rp 6,6 juta.
“Jadi total uang yang kita sita Rp 43 juta lebih. Katanya uang masjid. Kan tak boleh disimpan tahanan makanya kita sita dulu!” katanya.
Ironisnya, menurut Priyadi, seluruh ponsel yang disita ditemukan dalam keadaan on (hidup). Sehingga, lanjut Priyadi, pihaknya akan melacak nomor yang kerap menghubungi para terpidana ini. “Sidak juga akan kita lakukan di daerah-daerah lain,” sebutnya.
Sidak Tak Perlu Dibilang-bilang!
Sementara itu, dihubungi terpisah DR H Simamora, Ketua Lembaga Peduli Rakyat Sumatera Utara (LPRSU) menilai aksi sidak Rutan Tanjung Gusta seperti aksi kebakaran jenggot. Pasalnya, sidak dimaksud digelar setelah kasus LP Sukamiskin mencuat ke permukaan.
”Kenapalah sidak itu baru sekarang dilakukan? Lagian kalau mau sidak, ngapain harus dibilang-bilang. Namanya sidak bersifat mendadak, tak perlu mengadakan rapat apel. Dengan rapat apel, bisa-bisa sidak atau razia bocor ke lapas atau rutan manapun,” keluh Simamora.(*)
