Diterpa Surat Hoax, AHY Puji Prabowo

bantahan partai demokrat

topmetro.news – Bantahan Partai Demokrat terkait keberadaan surat mengatasnamakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), muncul. Isi surat tertanggal 4 Agustus 2018 itu disebut-sebut soal kesiapan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019.

Bantahan Partai Demokrat itu disampaikan sekjen partai berlambang mercy tersebut, Hinca Panjaitan. Dia menegaskan bahwa surat itu tidak pernah ada. “Hoax,” tegas Hinca seraya minta semua pihak untuk berhenti menyebar berita bohong.

“Stop hoax dan stop komunikasi politik yang jahat dan tak benar. Mari berpolitik dengan etis dan benar,” pungkasnya menegaskan bantahan Partai Demokrat itu.

Sebagaimana diketahui, di media sosial, telah beredar sebuah surat yang katanya berasal dari SBY. Ada pun isi surat itu adalah:

“Demi bangsa dan negara yang dicintainya, Agus Harimurti Yudhoyono siap mengabdikan diri untuk Indonesia 2019-2024. Bersama Bapak Prabowo, saya yakin Insya Allah AHY bisa mengurangi kemiskinan di negeri ini. Mari kita sambut pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik. Cikeas 4 Agustus 2018.”

AHY dan Rekomendasi Ijtima Ulama

Sementara itu, AHY menanggapi santai soal rekomendasi Ijtima Ulama yang tidak menyebut namanya. Menurut dia, itu adalah masalah biasa dalam dinamika politik dan pihaknya akan terus menjalin komunikasi.

“Saya tidak merasa itu adalah sesuatu yang janggal. Dalam politik, sekali lagi, setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi tentunya punya preferensi masing-masing. Ini demokrasi, silakan dan semua punya hak dan kebebasan yang sama,” katanya.

Dia sendiri mengaku siap menghadapi segala dinamika politik, termasuk soal kesiapan menjdi cawapres. “Saya adalah orang yang terus mempersiapkan diri. Saya rasa itulah yang terbaik yang bisa kita lakukan,” ujar AHY.

Soal peluang mendampingi Prabowo Subianto, Ketua Kogasma Partai Demokrat itu pun tidak menjawab gamblang. “Hanya Allah yang tahu persis apa yang direncanakan untuk manusia,” katanya.

Hanysa saja AHY menegaskan, dengan atau tidak menjadi cawapres, dia akan tetap memberikan kontribusi untuk pembangunan.

Pada kesempatan itu, AHY pun mengutarakan kekagumannya kepada Prabowo Subianto. “Beliau adalah pemimpin yang tegas, yang efektif, hebat. Kita tahu Beliau juga mengenyam banyak sekali pengalaman selama militer. Dan juga sebagai tokoh bangsa Beliau juga selalu mengutarakan hal-hal yang besar di negeri ini,” urainya.

BACA JUGA:

Kembali Partai Demokrat Bantah Usulkan AHY

Partai Demokrat Klaim, Elektabilitas AHY Tertinggi

PAN Belum Jalankan Rekomendasi Ulama

Sebagaimana diketahui, Ijtima Ulama Persaudaraan Alumni 212 merekomendasi agar Ustaz Abdul Somad diusung sebagai cawapres. Rekomendasi yang tidak memuat nama AHY ini pun sudah disampaikan ke semua parpol pendukung Prabowo. Padahal Partai Demokrat sudah bergabung ke Koalisi Prabowo.

Hal ini membuat masalah cawapres di Koalisi Prabowo masih tarik-menarik karena masing-masing parpol mencalonkan kader masing-masing. Belum lagi dengan adanya Ijtima Ulama yang sudah membuat sebuah rekomendasi.

Sekjen PAN Eddy Soeparno pun sudah mengaku ada surat dari Persaudaraan Alumni 212, agar partai pendukung Prabowo Subianto mengikuti rekomendasi Ijtima Ulama GNPF.

Dan PAN, katanya, sejak awal menghormati rekomendasi Ijtima Ulama dimaksud dengan mempertimbangkan nama Salim dan Abdul Somad. Meski demikian, PAN tetap berharap Prabowo menggandeng Zulkifli Hasan, sehingga tidak buru-buru menyetujui rekomendasi itu.

Selain itu, PAN punya mekanisme yaitu rakernas soal keputusan strategis, termasuk masalah arah dukungan di Pilpres 2019. Rakernas PAN akan digelar 6-7 Agustus 2018 untuk membahas pencalonan Zulkifli Hasan sebagai capres atau cawapres. (TMN)

Related posts

Leave a Comment