Medan Dilanda Banjir, Hindari Wilayah Ini

medan dilanda banjir

Topmetro.News – Medan dilanda banjir, setelah sepanjang Senin (8/10/2018) malam hingga Selasa (9/10/2018) curah hujan cukup tinggi. Akibatnya sejumlah wilayah di Kota Medan dan kawasan Belawan terendam banjir. Warga diminta mewaspadai beberapa lokasi yang tergenang banjir itu. Kuat dugaan, selain curah hujan tinggi, banjir dipicu lantaran amburadulnya sistem drainase di kota ini.

Medan Dilanda Banjir, Kondisinya Cukup Parah

Dari monitoring Topmetro.News di sejumlah lokasi, kondisi terparah banjir berada di kawasan Jalan Pancing, Marelan, Belawan, Iskandar Muda, sejumlah titik di Padangbulan dan beberapa tempat lainnya.

Kondisi banjir di wilayah itu mengakibatkan macet panjang, lantaran pengendara khususnya sepedamotor ingin menghindari lokasi banjir. Selain itu, pengendara butuh cepat untuk mengantar penumpang yang ingin berangkat ke sekolah.

Pengendara Kesulitan Lewati Lokasi Banjir

Muhammad Rio Fani, kontributor Topmetro.News melaporkan dari kawasan William Iskandar (Jalan Pancing), akibat tingginya air di jalan utama, menyebabkan beberapa pengendara kesulitan melewati kawasan itu. Tak pelak lagi, beberapa kendaraan roda dua dan tiga, mogok dan mesin kendaraannya mati.

”Wah,, parah ini banjirnya,” gerutu seorang warga William Iskandar, Selasa (9/10/2018).

”Gak bisa hidup lagi ini,” keluh Rini, pengendara sepedamotor yang mogok akibat kendaraannya terendam banjir.

Heri dan Faisal, wartawan Koran Top Metro (media grup topmetro.news) dari Marelan-Belawan melaporkan hal serupa. Akibat curah hujan yang cukup tinggi, belasan rumah di Pasar Satu, Kelurahan Tanah Enam ratus, kecamatan Medan Marelan terendam banjir. Ketinggian air diperkirakan mencapai selutut orang dewasa.

Akibat banjir di wilayah ini, banyak anak-anak sekolah yang batal pergi ke sekolah. Kondisi itu terlihat di
Jalan Besi, kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan. Di daerah ini, ketinggian air juga selutut orang dewasa.

Warga setempat menilai, banjir di wilayah itu selalu terjadi, manakala hujan deras. Kondisi itu diperparah lantaran sistem drainase yang amburadul.

”Drainasenya memang yang amburadul. Air mengalir tersumbat di mana-mana. Seharusnya ini menjadi perhatian serius pemerintah. Soalnya kondisi ini sudah terjadi sejak dulu hingga sekarang,” umpat Windi, seorang pedagang sayur keliling yang ditemui di wilayah Marelan.(*)

Related posts

Leave a Comment