Golkar Minta Pemilu Serentak Dievaluasi

pemilu serentak

topmetro.news – Partai Golkar (PG) berpandangan Pemilu Serentak perlu dievaluasi setelah penyelenggaraannya pada 17 April mendatang. ‎Evaluasi menyangkut apakah Pemilihan Presiden (Pilpres) dengan Pemilu Legislatif (Pileg) masih perlu dilakukan secara serentak.

“Evaluasi jangan menunggu Pemilu berikutnya. Sebelum berakhir masa tugas anggota DPR sekarang ini pada Oktober nanti, mereka yang melakukan evaluasi. Anggota berikutnya tinggal membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk evaluasi,” kata Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Hetifah Sjaifudian dalam acara Pendidikan Politik Bagi Kelompok Perempuan di kantor DPD PG, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2019).

Ia menjelaskan persoalan yang terjadi dalam Pemilu Serentak sekarang adalah masyarakat lebih fokus ke Pilpres daripada Pileg. Padahal Pileg juga terkait wakil rakyat yang duduk di parlemen.

Di sisi lain, cita-cita agar terjadinya efisiensi belum terlihat. Malah pelaksanaan Pemilu serentak lebih mahal dari pemilu terpisah. Dia menegaskan PG belum bersikap apakah kembali ke pemilu-pemilu sebelumnya yang memisahkan pileg dan pilpres. PG akan evaluasi total setelah pelaksanaan Pemilu.

BACA JUGA: Debat ‘Datar’ karena Performa Paslon

Ubah Pemilu Serentak

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menginginkan pelaksanaan pemilu presiden dan pemilu legislatif nantinya dipisah. JK mendorong DPR untuk melakukan perubahan perundangan.

“Memang inilah salah satu pemilu terumit yang pernah kita hadapi. Mudah-mudahan nanti Ketua DPR, undang-undangnya diamendemen lagi. Jadi memisahkan pilpres dan pileg,” akhir Desember 2018 lalu.

Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar (PG) ini, banyak risiko yang timbul jika pilpres dan pileg dilaksanakan dalam waktu bersamaan. Yakni, besarnya biaya pesta demokrasi, risiko kebocoran suara yang lebih tinggi, serta terabaikannya pemilu legislatif akibat tertutup kompetisi antarcalon presiden.

“Kita memperbaiki kondisi yang ada, supaya lima tahun yang akan datang hal ini kembali kepada pola yang sebelumnya. Ini penting karena bagaimana pun orang akan lebih banyak perhatiannya kepada pilpres daripada pileg,” tutur JK.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment