Topmetro News – Kota Tebingtinggi diterjang banjir, Selasa (29/1) sekitar pukul 01.00 Wib. Tak pelak lagi, sedikitnya tiga kecamatan dan ratusan unit rumah di wilayah itu terendam.
Peristiwa Kota Tebingtinggi diterjang banjir diduga lantaran sungai Padang di situ tak mampu lagi menampung debet air kiriman dari hulu.
Tebingtinggi Diterjang Banjir, Ketinggian Air di Atas Lutut Orang Dewasa
Pengamatan wartawan Koran Top Metro (media grup www.topmetro.news) ratusan unit rumah ada di 3 kecamatan di kota Tebingtinggi terendam banjir diantaranya, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebingtinggi Kota dan Kecamatan Bajenis kota Tebingtinggi.
kali ini banjir dengan ketinggian hampir setinggi di atas lutut orang dewasa atau berkisar 40-50 cm, membuat aktivitas warga di tiga kecamatan itu nyaris lumpuh.
Beberapa warga masih ada yang tetap bertahan di tempat tinggalnya, untuk menjaga harga bendanya yang berharga, seperti yang terjadi di Kecamatan Tebingtinggi kota yang debit air nya cukup tinggi di antara kecamatan lainnya.
Pasar Tradisional pun Terendam
Banjir kali ini bukan saja merendam rumah warga, namun sejumlah pasar trandisional seperti, pasar imfres, tepatnya di pasar tempat penjualan ayam potong ikut terendam. Debit air di lokasi itu mencapai hampir 20-30 cm, sehingga di lokasi mengganggu aktivitas orang yang hendak berbelanja.
Rizal Tanjung (53), warga Jalan Anturmangan, Lingkungan I, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, mengatakan banjir mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 01.00 Wib dan dirinya mengatakan banjir ini sudah tradisi, menjadi kebiasaan apabila curah hujan turun cukup tinggi.
Warga meminta agar pemerintah kota secepatnya mengorek kedalaman sungai agar mampu menampung air. Selain itu ,pintu air di sepanjang aliran sungai Padang, banyak juga yang sudah tidak berfungsi, yang mengakibatkan kalau air sungai padang meluap, air secepat itu masuk ke rumah warga.dalam penanganan banjir ini seolah-olah pemerintah kota setempat tidak begitu serius menangani banjir di kota Tebingtinggi.
Sampai saat ini, tidak ada satu pun pihak dari penerintah setempat yang turun ke lokasi banjir, seperti dinas B-P-B-D kota Tebingtinggi, sampai saat ini belum juga turun ke lokasi banjir untuk pendataan .
Reporter: Edy Suardi
