Topmetro News – Nilai Rupiah terus menguat terhadap sejumlah mata asing, terutama Dolar Amerika (USD). Rupiah terus menguat ditandai dengan nilainya yang kian perkasa pada Kamis (31/1/2019), Dolar AS berada di level tertingginya Rp 14.130 dan level terendah di Rp 13.990.
Rupiah Menguat Pasca Kebijakan Bank Sentral
Ahmad Mikail, Analis Samuel Sekuritas memprediksi nilai tukar Rupiah terus menguat pada Kamis (31/1/2019) ini dan akan terus bergerak menguat pasca kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) yang mempertahankan suku bunga acuannya.
“Rupiah kemungkinan menguat hari ini pasca ditahannya tingkat suku bunga AS itu,” ujar Ahmad di Jakarta, seperti dikutip Topmetro News dari antaranews.
Menurut Ahmad, Dolar AS kemungkinan bergerak melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia lainya pasca ditahannya tingkat suku bunga acuan Fed atau Fed Fund Rate (FFR) di level 2,25-2,5 persen tadi malam.
Pidato Gubernur Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa Fed akan lebih bersabar dalam menaikan tingkat suku bunga tahun ini akibat proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang kurang bagus disebabkan berbagai ketidakpastian yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri AS.
Kebijakan itu, kata dia, selain mendorong pelemahan dolar juga menekan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS atau US Treasury Bills yang turun 4 basis poin kemarin.
“Selain itu, yield SUN yang cukup atraktif diperkirakan masih akan mendorong investasi portofolio asing masuk ke pasar obligasi dan memperkuat rupiah,” kata Ahmad.
Tadi pagi, dolar AS masih berada di level Rp 14.060. Tren pelemahan mata uang Paman Sam itu sudah terjadi sejak pagi menjelang siang.
Tahun Ini Tren Penguatan Rupiah
Sebelumnya, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) meyakini tren penguatan Rupiah terjadi tahun ini. Pasalnya aliran modal asing terus masuk ke Indonesia.
“Dengan aliran modal asing yang masuk, supply akan meningkat dan pengaruh ke nilai tukar Rupiah.”
Reporter: JEREMI TARAN
