Wanita Venezuela Terpaksa Melacur

krisis venezuela

topmetro.news – Derita manusia akibat krisis Venezuela terlihat jelas di wajah para wanita. Mereka terpaksa meninggalkan negaranya untuk kehidupan yang lebih baik. Tapi kini setelah didera putus asa, wanita Venezuela terpaksa menjual tubuh mereka.

Sebut saja Mariza adalah seorang perawat bersertifikat di Venezuela. Dia melakukan perjalanan melintasi perbatasan dari Venezuela ke Kolombia dua tahun lalu. Mariza meninggalkan ibu dan tiga anaknya.

Seperti kebanyakan imigran dengan karier profesional, Mariza berharap menemukan pekerjaan di bidangnya sendiri. Tetapi berkali-kali, pintu lowongan ditutup di wajahnya. Bahkan pekerjaan bidang pembersihan pun tidak ditemukan. Mariza terpaksa membuat keputusan yang mustahil.

“Saya harus memiliki satu pria hari ini dan orang lain besok. Tidak mudah, dan itu berbahaya. Tetapi sebagai seorang ibu, Anda tidak berpikir lagi, Anda melakukan apa yang harus diakukan,” tutur Mariza mengisahkan awal kejatuhannya ke lembah pelacuran.

BACA JUGA: Sidang Najib Razak Ditunda

Krisis Venezuela

Sebagai perawat bersertifikat, pekerjaan 15 hari hanya membuat Mariza cukup untuk membeli sekantong tepung. Bahkan Mariza pernah tidak dapat menemukan barang-barang yang dibutuhkan, seperti popok untuk bayinya.

Menurut Mariza, orang menghabiskan malam di luar toko, mengantre untuk diberi nomor keesokan paginya. Dengan tiket di tangan, pelanggan akan menunggu di luar untuk membeli apa pun yang mungkin dimiliki toko hari itu.

“Anda tidak punya pilihan selain membeli apa pun yang ada dalam stok,” katanya.

Bukan hanya wanita profesional yang putus asa. Di lautan ribuan migran ada pula wanita muda seperti Erica, yang mendapati dirinya tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Dalam usia 17 tahun, Erica menjual tubuh untuk memenuhi kebutuhan putranya yang berusia tujuh bulan. Bayi itu dibawa melintasi perbatasan Kolombia dalam pelukan.

Mencari pekerjaan di Cúcuta, dengan tingkat pengangguran yang tinggi, terbukti sulit. Dengan usia di bawah umur, upaya Erica tentu lebih sulit. Dia pun mengambil pilihan yang terburuk di sana.

Jika bukan karena Maduro dan pemerintahannya yang menyebabkan krisis Venezuela, kata Erica, dia akan belajar untuk menjadi dokter hewan. Meskipun harus melepaskan mimpi, sebagai seorang ibu, dia akan melakukan apa saja.

“Saya tidak akan membiarkan anakku tanpa popok, tanpa botol susu. Saya seorang ibu, tetapi saya menganggap diri saya seorang anak yang sedang membesarkan seorang anak,” keluhnya.

sumber – beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment