Bahas Mafia Bola, Najwa Shihab Tersipu Dipuji Bang Ara

mafia sepakbola

topmetro.news – Anggota Dewan Pembina PSSI Maruarar Sirait, secara terang-terangan memuji Najwa Shihab. Ketika itu, Maruarar bersama Kepala Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo dan inisiator ‘Save Our Soccer’, Akmal Marhali, sedang membahas mafia sepakbola dalam acara ‘talk show’ yang dipandu Najwa Shihab.

Menurut Bang Ara, sapaan akrab Maruarar, presenter kondang itu banyak membahas hal-hal yang sebelumnya tidak ‘terjamah’ secara formal. “Tapi karena Najwa buat, Najwa dipercaya sama rakyat. Saya pikir kamu bisa mendorong hal-hal baik, hal-hal bagus di republik ini,” kata Bang Ara, yang langsung dijawab oleh putri Quraish Shihab itu dengan kata, “Insya Allah.”

Bahkan ketika Maruarar menyebut, bahwa Najwa Shibab diberikan Tuhan untuk Indonesia, Najwa makin tersipu. “Aduh…, terima kasih Bang Ara,” katanya.

“Saya ngomong apa adanya juga. Jadi gunakan energi kamu itu. Saya pikir juga edukasi buar suporter, bagaimana memberatas mafia bola,” kata Bang Ara, seraya menyarankan, agar Najwa Shihab juga menggelar acara itu di beberapa kota lainnya di Indonesia.

“Buatlah sekali di GBK, sekali di Bali, sekali di Makassar. Saya pikir suporter-suporter akan datang untuk memberi masukan,” katanya.

Pujian Maruarar itu bermula saat Najwa Shihab menyinggung soal nama-nama exco PSSI yang disebut terlibat dalam mafia sepakbola dan ditangkap. Bahkan Plt Ketum PSSI juga jadi tersangka, karena diduga merusak barang bukti.

Tujuan Piala Presiden

Sebelum menyampaikan pujian tadi kepada Najwa, Maruarar juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian. Termasuk Kapolri Jenderal Polisi Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian MA PhD dan Kepala Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Drs Hendro Pandowo MSi.

“Luar biasa, kita mengikuti di sosial media. Harapan publik kepada Polri luar biasa. Dan polisi membuktikan profesional dan bekerja. Siapa sih selama ini yang bisa bongkar? Nggak ada kan? Artinya polisi di bawah pimpinan Pak Kapolri dan Mas Hendro ini luar biasa. Saya pikir kepercayaan publik kepada polisi semakin meningkat dengan prestasi yang luar biasa ini,” papar Ara.

Pada kesempatan itu, Najwa pun mengkonfirmasi soal pengakuan yang menyebut, bahwa ada permainan yang diatur di Piala Presiden. Maruarar sendiri tiga kali menjadi Ketua Steering Comitte Piala Presiden.

Menjawab itu, Maruarar pun minta, agar permainan dimaksud diungkap tuntas. “Saya ada azas praduga tidak bersalah. Tapi saya minta dengan hormat, kepolisian untuk menindaklanjuti apa soal dugaan pengaturan skor. Karena ini sudah menyangkut kehormatan Piala Presiden yang memang kita jaga betul. Bahkan bisa dicek. Kita diaudit dan hasilnya baik. Kemudian setiap menit ke 75 diumumkan berapa jumlah penonton yang masuk dan uang yang masuk. Itu menunjukkan transparansi,” urainya.

“Harus diudut tuntas tanpa pandang bulu,” tegas Maruarar lagi.

Maruarar pun lantas menceritakan, bagaimana Piala Presiden itu digagas. Saat itu, kata dia, pada tahun 2015, dirinya dan Presiden Jokowi ngobrol di Istana Negara. “Saya masih ingat. Sore-sore kita ngobrol di Istana,” katanya.

Lalu digagaslah sebuah turnamen sepakbola dengan niat tanpa uang negara dan tanpa pengaturan skor. Lalu bermanfaat bagi ekonomi kerakyatan seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, warung dan restoran. Serta ratingnya berkualitas.

“Jadi ini (mafia bola-red) menciderai,” katanya.

BACA JUGA | Timnas Indonesia Ditantang Thailand di Final Piala AFF U-22 2019

Habisi Mafia Sepakbola

Pada kesempatan itu, Maruarar Sirait mengungkapkan, dirinya juga sudah bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. “Jadi Najwa kan titip pertanyaan kepada saya dan saya langsung tanya kepada Pak Jokowi, ‘Pak Presiden, bagaimana soal mafia bola. Bagaimana sikap Bapak’. Dia katanya cuma satu, ‘Habisi’,” sebut Ara.

Sementara Akmal Marhali mengaku tidak kaget kalau saat ini banyak nama-nama petinggi PSSI jadi tersangka. Karena soal pengaturan skor di PSSI sudah mereka amati sejak 2003 tapi baru sekarang mendapat tindakan nyata.

Sehingga dia juga menyampaikan apresiasi kepada Satgas Anti Mafia Bola yang dalam waktu kurang lebih dua bulan sudah menetapkan 15 tersangka. “Kalau ini semua ‘kolam’ ini dibersihkan semua sama satgas, ini bukan cuma ‘ikannya’ yang habis, tapi ‘airnya’ juga hilang, karena semua akan kena,” katanya.

Kemudian, menanggapi pesan presiden untuk menghabisi mafia sepakbola, Brigjen Hendro Pandowo, menyatakan siap. “Tentunya di dalam menentukan seorang tersangka, tentunya kita, meskipun ada sudah disampaikan oleh beberapa saksi, perlu pembuktian. Sehingga kita akan melakukan suatu proses penyelidikan, baik itu wawancara, interogasi, menjadi bukti-bukti. Kalau dia memang melakukan ‘match fixing’, penyuapan, sesuai UU No 11 Tahun 1980, maka polisi tidak ragu lagi untuk menghabisi,” tegasnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment