Elektabilitas Jokowi Makin Unggul, Kader PDIP Rapatkan Barisan

elektabilitas jokowi

topmetro.news – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut elektabilitas Jokowi Amin semakin melesat jauh meninggalkan Prabowo Subianto pascadebat kedua. Namun dia meminta kepada kader PDIP untuk tidak terlena dengan capaian tersebut.

Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto saat menghadiri rapat konsolidasi partai yang dihadiri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Pringsewu, Sabtu (2/3/2019) malam, di Aula Hotel Sheraton Bandar Lampung.

“Elektabilitas Pak Jokowi pascadebat kemarin sudah bergeser jauh di atas Prabowo,” kata Hasto.

Menurut Hasto Kristiyanto, kini perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi sudah lebih 20 persen. Seiring melonjaknya elektabilitas, maka semakin banyak serangan tajam.

Untuk itu, Hasto Kristiyanto berpesan kepada jajarannya untuk memperkuat barisan. Khususnya menyangkut hoax dan fitnah.

“Karena itu kita melihat ketika elektabilitas Pak Jokowi-Maruf melesat karena kepercayaan rakyat. Maka mulai makin banyak serangan tajam kepada kita. Konsolidasi di Lampung dilakukan sebagai pusat kekuatan di Sumatera,” ujar Hasto Kristiyanto.

Hasto menambahkan, PDIP telah merekrut calon anggota legislatif (caleg) dari berbagai profesi dan kalangan. Mulai purnawirawan TNI, akademisi, hingga tokoh agama. Dengan kekuatan tersebut, Hasto Kristiyanto yakin PDIP dapat memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

BACA JUGA | Demokrat Dinilai tak Digubris Koalisi Prabowo-Sandi

Elektabilitas Jokowi Amin Unggul 20 Persen

Sebelumnya, Ketua TKN Erick Thohir mengemukakan, selisih elektabilitas Jokowi Amin dengan Prabowo Sandiaga masih sekitar 20 persen. Dengan selisih tersebut, pihaknya optimis Jokowi-Amin akan memenangkan Pilpres 2019.

“Kami tidak jemawa karena bisa saja jatuh akibat kerikil kecil. Kita terus lakukan gerakan untuk menjaga kemenangan,” kata Erick Thohir, Jumat (1/3/2019).

Ia tidak menyebut hasil survei internal. Alasannya, survei internal pasti memenangkan calon masing-masing. Dia merujuk ke hasil survei dari berbagai lembaga selama ini. Baik yang merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) maupun yang bukan anggota Persepi.

“Kita melihat dua tipe lembaga survei. Ada yang di bawah asosiasi dan diakui KPU. Terlihat kita masih unggul dengan selisih 20 persen. Tetapi kan ada juga yang tidak masuk kelompok itu karena satu dan lain hal. Contoh Puskaptis dan Median. Anggap saja survei Puskaptis benar atau Median benar. Itu rata-ratanya masih sekitar 15 persen. Jadi ya kami masih unggul,” ujar Erick.

Dia menegaskan dalam sisa waktu 47 hari menjelang pencoblosan, TKN bukan puas diri. Seluruh elemen masih bekerja dan malah sangat giat. Seluruh tim dan relawan menjaga kemangan dan tidak boleh lengah.

“Tetap kita antisipasi, terutama gerakan-gerakan terbaru yang cukup ofensif ‘door to door’ seperti di Karawang. Apalagi bawa soal azan. Untuk masyarakat bawah, hal-hal seperti ini yang cepat terpengaruh,” tutup Erick.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment