Tidak Ada Rekayasa dan Perempuan saat Penangkapan Andi Arief

penangkapan andi arief

topmetro.news – Pasca-penangkapan Andi Arief, isu yang beredar pun simpang siur. Termasuk isu keberadaan seorang perempuan saat terjadinya penangkapan. Mabes Polri pun membantah soal perempuan pada penangkapan di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat itu.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menegaskan, tidak benar kabar kalau Andi Arief ditangkap bersama seorang perempuan. “Info dari mana (ada perempuan)? Di TKP yang diamankan satu, saudara AA. Tadi sudah saya dahului, bahwa jangan juga percaya informasi yang berseliweran. Pada saat petugas kami melakukan penggerebakan, cuma satu saudara AA. Bahwa nanti berkembang, sebelumnya ada siapa dan lain-lain, kami akan sampaikan nanti. Kan sedang pemeriksaan sekarang,” paparnya, Senin (4/3/2019).

Iqbal menuturkan, narasi-narasi dan foto seperti laporan polisi yang beredar di media sosial, belum tentu benar. “Sekali lagi, narasi-narasi yang ada di WhatsApp Grup, bahkan foto-foto, belum tentu benar itu. Saat ini saya yang statement resmi, agar publik mendapatkan informasi resmi terkait saudara AA ini,” ungkap Mohammad Iqbal.

Saksi Penangkapan Andi Arief

Menurutnya, penyidik saat ini masih melakukan pendalam dan memeriksa saksi-saksi. Sejauh ini, Andi Arief merupakan pengguna dan belum ada hubungannya dengan sindikat peredaran narkotika. “Sampai saat ini, diduga kuat saudraa AA hanya sebatas pengguna,” kata Mohammad Iqbal.

“Namun, proses pemeriksaan, pendalam secara scientific akan kami rampungkan secepatnya. Saya kira ini fakta-fakta yang harus saya sampaikan agar semua informasi-informasi yang seliweran di media sosial itu bisa terbantahkan. Karena ada beberapa narasi-narasi berbentuk laporan-laporan seperti dari pihak kepolisian yang sudah menyebar ke mana-mana. Saya nyatakan itu belum tentu benar. Diduga kuat bisa tidak benar,” kata Mohammad Iqbal.

Mohammad Iqbal menuturkan, bisa dikatakan Andi Arief korban karena tidak ditemukan barang bukti narkotika. Kemungkinan, yang bersangkutan akan menjalani rehabilitasi.

“Ya bisa dikatakan korban. Saat ini pihak kepolisian sedang gencar-gencarnya melakukan upaya paksa kepolisian demi menyelamatkan semua warga negara untuk bebas dari narkoba. Ada mekanisme itu memang. Kemungkinan direhab karena dia korban,” kata Mohammad Iqbal.

BACA JUGA | Kalapas Medan Harus Transparan, Warga Binaan Kendalikan Narkoba Bukan Hal Baru

Spontan tanpa Rekayasa

Iqbal juga menyatakan, penangkapan Andi Arief dilakukan petugas secara spontan berdasarkan informasi dari masyarakat. “Upaya paksa kepolisian ini spontan. Tidak ada perencanaan, tak ada mapping sama sekali,” katanya.

Iqbal menceritakan, pada Minggu (3/3/2019), ada informasi dari masyarakat. Lalu petugas langsung merespons dan melakukan penyelidikan. Namun menurut Iqbal, berita dan foto-foto yang beredar di media sosial terkait penangkapan Andi Arief tidak sepenuhnya benar. “Beredar juga foto-foto closet sampai copot dan lain-lain. Itu semua belum tentu benar. Saya sampaikan tidak ada upaya-upaya penghilangan barang bukti,” ujar Iqbal.

Andi Arief ditangkap petugas di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, sekitar pukul 18.30 WIB, Minggu (3/3/2019). Penangkapan dilakukan setelah Tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menindaklanjuti informasi dari masyarakat.

“Saya sebagai Kadiv Humas (Polri) mengimbau literasi dan foto-foto yang menyebar di media sosial jangan terlalu dipercaya,” pungkas Iqbal.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment