KPU Samosir Distribusikan Logistik Pemilu 2019

logistik pemilu 2019

topmetro.news – KPU Samosir melakukan pendistribusian logistik Pemilu 2019 ke delapan kecamatan di wilayah mereka. Pendistribusian dilaksanakan, Minggu (14/4/2029), dengan pengawalan dan pengamanan dari pihak kepolisian dan Satpol PP.

Kegiatan itu juga turut disaksikan pihak Bawaslu. Sementara khusus untuk Kecamatan Pangururan akan didistribusikan besok, Senin (15/4/2019).

Sekretaris KPU Samosir Pahala Sinaga menjelaskan bahwa logistik yang didistribusikan berupa perlengkapan TPS, kotak suara, dan surat suara.

“Kita berharap, distribusi logistik berjalan lancar dan tepat waktu. Dari kecamatan logistik akan didistribusikan ke desa. Dan disimpan di kantor kepala desa setempat dengan pengamanan dari pihak kepolisian, linmas dan pihak PPK di kecamatan,” jelas Pahala.

Ketua KPU Samosir Ika Rolina Samosir dan Ketua Bawawlu Samosir Anggiat Sinaga, saat monitoring persiapan pendistribusian logistik Pemilu 2019 di Gudang KPU Samosir | topmetro.news

BACA JUGA | DPT Samosir 93.034

Sosialisasi Pengawasan Pemilu

Sebelumnya, Bawaslu Samosir gelar sosialisasi pengawasan pemilu dan apel siaga patroli pengawasan anti politik uang pada tahapan masa tenang untuk Pemilu 2019, Sabtu, (13/4/2019), di pelataran Hotel JTS Parbaba, Kecamatan Pangururan.

Pidato Ketua Bawaslu RI Abhan yang dibacakan Ketua Bawaslu Samosir Anggiat Sinaga mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya potensi pelanggaran jelang masa tenang pada Pemilu 17 April 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Samosir akan melakukan patroli pengawasan.

“Sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara di tanggal 17 April, kita terlebih dahulu diperhadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 14-16 April 2019,” ujar Anggiat Sinaga.

Masa tenang ini, lanjutnya, adalah fase krusial dalam pelaksanaan pemilu, dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Tentu Bawaslu harus hadir di fase-fase seperti ini untuk mencegah semua bentuk pelanggaran terutama politik uang.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman dalam mengawal pilkada maupun pemilu, masa tenang cenderung diwarnai praktik-praktik kecurangan. Dari mulai politik uang, isu SARA, penyebaran berita bohong. Bahkan saling menjatuhkan diantara peserta pemilu.

reporter | Tetty Naibaho

Related posts

Leave a Comment