Prabowo Minta Pendukungnya Tunggu Real Count KPU

real count

topmetro.news – Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto minta pendukung untuk menunggu hasil ‘real count’ KPU. Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), yang melaporkan perkembangan hasil pemilu di berbagai daerah, Kamis (18/4/2019).

“PPIR berasal dari semua angkatan dan dari banyak daerah untuk menyampaikan perkembangan hasil pemilu di banyak daerah,” kata Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Dia menjelaskan Prabowo membentuk tim khusus yang anggotanya adalah para purnawirawan di seluruh Indonesia untuk pemenangan Prabowo-Sandi dalam pilpres 2019. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan pesan agar para purnawirawan di daerah yang mendukung Prabowo-Sandi ikut menenangkan masyarakat.

“Karena itu Prabowo ingin menyampaikan pesan agar ikut menenangkan para pendukung purnawirawan agar tetap tenang dan menjaga perdamaian,” ujarnya.

Dahnil mengatakan, Prabowo meminta para pendukungnya menunggu hasil real count KPU. Saat ini hasil real count internal BPN mengklaim bahwa perolehan suara Prabowo-Sandi mencapai 62 persen.

BACA | Kubu Jokowi Klaim Menang di Atas 60% di Sumut

Tuduh Real Count Curang

Sementara Waketum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono memperingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak mencoba curang dengan menyamakan hasil ‘real count’ dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei.

“Perhatikan di website Pemilu2019.kpu.go.id. Ada keanehan suara masuk di Jawa Tengah sangat cepat di-upload dibandingkan Jakarta dan Provinsi lainnya,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Menurutnya, infrastruktur dan sarana prasarana di Jakarta jauh lebih maju dibandingkan daerah lainnya. Jakarta dikatakan lebih cepat untuk melakukan upload hasil perhitungan C1 ke server KPU.

“Agar ter-framing hasil real count dengan quick count. Masa iya Jakarta yang lebih kecil luas areanya kalah cepat dalam meng-upload hasil pilpres dibandingkan Jawa Tengah,” katanya.

Arief meminta seluruh lapisan masyarakat mengawasi KPU yang diduga akan melakukan kecurangan massive untuk membangun opini sesat untuk memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin.

“Dulu waktu Pilpres 2014 Jawa Tengah Paling lambat memasukkan data C1 ke server KPU,” katanya.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment