Politisi PDI Perjuangan Minta Anies Mundur dari Jabatannya

gubernur dki

topmetro.news – Politisi PDI Perjuangan Maeda Yoppy Nababan menyarankan agar Anies Baswedan segera mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies dinilai tak mampu mengatasi masalah, termasuk banjir di DKI.

Menurut Maeda, sejak dilantik 2017 lalu Anies yang merupakan gubernur dukungan Koalisi Gerindra dan PKS ternyata tidak bisa mengatasi masalah banjir. Padahal, di masa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BTP), banjir sudah berkurang dan tidak terjadi lagi.

Dan ketika kini terjadi banjir lagi, bukanlah jawaban yang tepat apabila Anies mengatakan banjir dikarenakan kiriman air dari daerah lain. Sebab, lanjut Maeda, sudah pengetahuan umum masyarakat kalau air pasti turun dari daerah tinggi ke rendah.

“Kita semua sudah tahu bahwa Jakarta Raya merupakan bagian terendah setelah daerah Bogor dan sekitarnya. Seorang intelektual seperti Anies tidak seharusnya menjawab demikian,” kata Maeda kepada media.

BACA JUGA | Jakarta Dilanda Banjir (Lagi), ini Pesan BTP

Gubernur DKI karena Ambisi

Maeda menegakan, banjir yang kini melanda Jakarta menunjukkan bahwa Anies tidak bekerja serius sebagai Gubernur DKI. Anies lalai dan tidak tahu cara menata Jakarta agar berkembang lebih baik.

“Anies seperti kebingungan membawa kota Jakarta. Terjadi disorientasi. Anies tidak melanjutkan kemajuan-kemajuan yang sudah dirintis BTP. Malah memperburuk,” kata Maeda, yang juga Caleg DPRD DKI Jakarta ini.

Maeda pun memaparkan bila kita melihat ke masa lalu, Anies menjadi Gubernur DKI bukan karena kualitas yang ada dalam dirinya. Menurut Maeda, Anies bisa terpilih menjadi gubernur karena ambisi politik pihak-pihak tertentu.

Berdasarkan sejarah tersebut, Maeda mengatakan Anies sepertinya sadar bahwa ia tidak memiliki dasar moral yang kuat ketika dilantik menjadi gubernur di ibu kota RI itu. Maka, lanjut Maeda, berbahaya jika Anies terus bersikap diam dengan jabatannya publiknya ini.

“Lebih baik Anies mundur segera dari jabatan Gubernur DKI. Anies abai dengan jabatan publiknya dan sikap ini akan menghambat bahkan memperburuk perkembangan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia,” tegas Maeda.

sumber | gesuri.id

Related posts

Leave a Comment