Dianiaya Hingga Tewas, Simanungkalit Ternyata Dibunuh Abang Kandung, Ditenggelamkan ke Laut

Dianiaya Hingga Tewas

Topmetro.News – Dianiaya hingga tewas, Abdul Simanungkalit alias Bahri alias Simanungkalit ditenggelamkan ke laut. Korban ditemukan tewas mengenaskan dan terapung di laut. Menurut hasil otopsi pihak rumahsakit, korban Simanungkalit sebelum dibenamkan ke laut, dianiaya hingga tewas. Belakangan diketahui, pelaku merupakan abang kandung korban.

Dianiaya Hingga Tewas, Ditemukan Terapung di Laut

Penegasan korban dianiaya hingga Hasil itu setidaknya berdasarkan hasil otopsi yang diterima Polres Tapanuli Tengah dari RSU Rajamin Saragih Pematangsiantar.

Menurut laporan visum pihak rumahsakit, korban yang bernama lengkap Abdul Bahri Simanungkalit (50) kepala korban menderita pendarahan karena dipukul dengan benda tumpul.

Mulut Dilakban, Tangan dan kaki Diikat

Saat ditemukan, menurut polisi, kondisi mayat korban cukup mengenaskan. Sedangkan tangan dan kaki korban terikat tali. Begitupun mulut korban, dilakban.

“Jenazah korban sudah diotopsi di RSU Rajamin Saragih dan hasilnya kepala korban dipukul sehingga mengalami pendarahan lalu meninggal. Sesudah itu korban ditenggelamkan ke laut,” terang AKP Dodi Nainggolan, Kasat Reskrim Polres Tapteng seperti disiarkan ANTARA, Kamis (30/5/2019).

Ini Pengakuan Saksi Mata

Menurut Kasat, terungkapnya siapa pelaku pembunuhan ini berdasarkan pengakuan saksi yang melihat ada mobil Toyota Rush warna putih datang ke arah Muara (tempat boat sandar).

Keterangan saksi berinisial SP, peristiwa itu terjadi Jumat (24/5/2019) sekira pukul 21.00 WIB.

Posisi saksi malam itu sedang berada di salah satu warung di Lingkungan I Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Saksi melihat mobil Toyota Rush parkir di ujung Muara, dan sekitar 30 menit saksi melihat dua orang bernama SS alias BS bersama NS alias TR turun dari kapal boat lalu naik ke dalam mobil Toyota Rush dan pergi meninggalkan Muara,” ujar Kasat.

Sementara saksi lainnya atas nama MP alias TP juga membenarkan pada Jumat malam (24/5/2019) sekitar pukul 21.00 WIB dia melihat mobil Toyota Rush warna putih datang ke Muara lalu parkir di tempat perahu ditambatkan.

Posisi Rush Belakangi Laut

Sedangkan posisi Toyota Rush parkir dengan posisi membelakangi laut, lalu melihat pintu belakang mobil dibuka dan ada dua orang mengambil sesuatu dari dalam mobil dan membawanya ke dalam boat.

“Saksi mengira mereka pencuri dan saksi saat mendekat ke arah mobil lalu mengintip dari jarak sekitar enam meter dengan keadaan gelap. Dari jarak itu saksi melihat pelaku SS alias BS berada di atas boat. Saksi melihat keduanya mendayung boat sampai ke tengah, dan setelah di tengah laut, mesin boat dihidupkan,” papar Kasat.

Saksi lalu mengabari kondisi itu ke warga di warung.

Sekitar 30 menit kemudian, SS alias BS bersama NS alias TR kembali dari laut. Selanjutnya mereka naik ke mobil Toyota Rush warna putih dan pergi meninggalkan lokasi.

Dihabisi Abang Kandung

Pengakuan pelaku SS alias BS kepada penyidik Polres Tapteng, dia membunuh adik kandungnya Abdul Bahri Simanungkalit Jumat 24 Mei 2019, sekitar pukul 20.00 WIB di rumah ibu kandungnya di Jalan Batu Mandi Lingkungan I Kelurahan Lubuk Tukko Baru, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.

Pelaku mengikat tangan korban ke belakang serta mengikat kedua kaki korban menggunakan tali rafiah. Lalu menutup mulut korban menggunakan daster warna biru dan kembali melakbannya.

Lalu tersangka mengajak NS alias TR yang merupakan keponakannya membawa korban ke atas boat dalam keadaan tangan dan kaki terikat. Kemudian SS alias BS mengikatkan beberapa batu di tubuh korban dan membuang korban ke tengah laut.

Satreskrim Polres Tapteng pun mengamankan pelaku SS alias BS dan menyita barang bukti berupa satu unit boat, satu unit mobil Toyota Rush warna putih.

baca juga | NONTON BALAP LIAR, WARGA MARTUBUNG TEWAS DITIKAMI, INI KATA POLISI

Seperti disiarkan Topmetro News sebelumnya, hobby nonton balap liar membawa petaka. Nasib tragis kali ini dialami RP (20) warga Martubung, Medan Labuhan. Saat nonton balap liar di Jalan Buton KIM II depan PT MLA Desa Seantis Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang, dilaporkan tewas, Minggu (16/12/2018). Korban tewas lantaran dianiaya sekelompok pemuda yang meminta uang keamanan.

Info yang diperoleh di kepolisian menyebutkan, saat itu korban bersama temannya sedang nongkrong di area balap liar di KIM. Setahu bagaimana, tiba-tiba datang sekelompok pemuda berjumlah 8 orang meminta uang keamanan.

Reporter | Jeremitaran

Related posts

Leave a Comment