Udut Sinaga Tewas Dikeroyok, Polisi Bekuk 5 Pelaku

tewas dikeroyok 5 pelaku ditangkap

Topmetro.News – Tewas dikeroyok, Marudut Tua alias Udut Sinaga warga Simalungun yang meregang nyawa di Siantar, Minggu (7/7/2019) menemui titik terang. Setelah diselidiki, personil Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) unit Jantanras Polres Siantar berhasil mengungkap kematian pria 22 tahun itu.

Tewas Dikeroyok, 5 Pelaku Diamankan

Sebelumnya diberitakan Marudut alias Udut Sinaga dinyatakan tewas dikeroyok di Jalan Diponegoro, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (7/7/2019) dini hari. Korban sempat dilarikan ke rumahsakit RSUD Djasmen Saragih hingga akhirnya meregang nyawa.

Iptu Yuken Saragih, Kanit Jatanras Polres Pematangsiantar, Senin (8/7/2019) mengatakan, kelima pelaku pengeroyokan ditangkap berdasarkan laporan resmi orang tua Marudut Tua Sinaga yang merasa keberatan atas kematian Marudut, sesuai laporan Polisi nomor : LP/335/VII/2019/SU/STR.

Pelaku pertama kali diamankan yakni, Frengky Cia (23) warga Jalan Gereja, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, kemudian petugas kembali mengamankan Jaya Purnama (23) dan Rizal (22) warga Jalan Beringun, Kelurahan Sinaksak, Kabupaten Simalungun ditangkap dari rumahnya.

Terakhir petugas mengamankan dua pelaku lainnya dari kediamannya, Rezi Aruanda (24), warga Jalan Tangki, Kelurahan Nagapita, Siantar Martoba dan Rahmat Faisal Sipayung (32) warga jalan Aru, Kelurahan Bantan, Siantar Barat.

Awalnya Mereka Minum Tuak

Polisi, seperti disiarkan lintangnews menuturkan, kejadian itu berawal ketika Jaya Purnama, Rizal dan temannya Eban sedang minum tuak di pinggiran Jalan Sudirman Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (7/7/2019) sekira pukul 03.30 Wib.

Tak lama kemudian, korban Marudut datang bersama seorang temannya mengendarai sepedamotor lalu menghampiri Jaya dan kawan-kawan.

“Mari uangmu dulu Rp 100 ribu buat makan,” tutur Yuken menirukan perkataan Marudut kepada Jaya.

Seketika Jaya dan kawan-kawan langsung mengatakan mereka tidak mempunyai uang seperti marudut inginkan.

“Saat itu, Marudut langsung menodongkan pisau ke leher Jaya,” jelas Yuken.

Tak lama menodongkan pisau, kemudian dia melepaskan todongan pisau itu.

“Tunggu ya! Nanti aku datang ke sini, aku mau ngambil uang dulu ke sana,” ucap Marudut saat itu sembari mengendarai sepeda motornya ke arah Jalan Merdeka.

“Tak terima perlakuan itu, Jaya dan kawan-kawan kemudian mencari korban di seputaran Jalan Diponegoro dan sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara pelaku dan korban,” imbuh Yuken.

Setelah Marudut tertangkap, Jaya dkk langsung memukuli Marudut hingga terkapar berlumuran darah di pinggiran Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Warnet 911.

Mengetahui hal itu, Polisi tiba di lokasi lalu mengamankan Marudut dan membawanya ke RSUD Djasamen Saragih berikut 1 unit sepedamotor yang dikendarainya ke Mapolres Pematangsiantar.

“Awalnya orangtua korban sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan atas kejadian itu dan meminta agar tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban,” jelas Yuken.

Namun, setelah penyidik melengkapi surat pernyataan tidak keberatan dan tidak bersedia diotopsi dan kemudian ditandatangani, orangtua Marudut bersama penyidik berangkat ke RSUD Djasamen Saragih.

“Pas di rumah sakit, ada pihak keluarga korban merasa keberatan. Akhirnya orangtua korban membuat pengaduan dan selanjutnya dilakukan otopsi terhadap jenazah korban,” sambung Yuken.

Berdasarkan pengaduan orangtua Marudut, tim gabungan yang dipimpin Kanit Jatanras Iptu Yuken Saragih dibantu Kasat Intelkam AKP AR Samosir kemudian melakukan penyelidikan untuk mencari para pelaku.

“Tersangka pertama yang kita tangkap itu Frengki. Dia kita amakan dari Restoran Internasional tempatnya bekerja,” sebut Yuken.

Selanjutnya, berdasarkan pengakuan Frengki, polisi melakukan pengembangan dan mengamankan 4 tersangka lainnya secara terpisah.

“Kelima tersangka kita kenakan pasal 170 ayat 2 ke 3e Subs 351 ayat 3 KUHPidana.”

baca juga | TEWAS DIKEROYOK MASSA, MARUDUT SINAGA MEREGANG NYAWA DI SIANTAR

Diberitakan sebelumnya tewas dikeroyok massa, Marudut Tua Sinaga alias Udut Sinaga alias Marudut meregang nyawa di sekitar di Jalan Diponegoro, Kota Pematangsiantar, Minggu (7/7/2019) subuh setelah suasana itu sempat mencekam.

Informasi dihimpun, Marudut Sinaga menjadi sasaran amuk massa setelah diduga terlibat pemerasan terhadap warga. Awalnya, Marudut Sinaga dan seorang temannya datang ke Siantar dengan mengendarai sepeda motor. Saat itu, mereka tiba di Siantar sekira pukul 01.30 WIB.

Kemudian setahu bagaimana, persis di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Marudut Sinaga menurut info di kepolisian diduga melakukan pemerasan dengan mengancam seorang korbannya dengan sebilah pisau. Setelah itu, Marudut dan rekannya pergi.

Namun sekira pukul 04.30 WIB, Marudut Sinaga terlihat berada di depan Toko Roti Eden Jalan Diponegoro.

Nah, melihat sosok Marudut Sinaga, sekelompok warga langsung mengamankannya.

Pemuda yang di sekujur tubuhnya terbanyak tato ini kemudian digiring ke depan Toko Cassette Star Original, masih di Jalan Diponegoro. Di sana, sekelompok massa secara spontan langsung menghakiminya tanpa ampun hingga ‘mandi darah’.

Akibat pengeroyokan itu, Marudut Sinaga menderita luka serius di wajah dan kepala. Marudut pun pingsan dan tidak sadarkan diri.

Related posts

Leave a Comment