topmetro.news – Kabupaten Sergai (Serdang Bedagai) menjadi tuan rumah pelakksanaan Pekan Daerah Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Peda KTNA) tingkat provinsi Sumatera Utara Ke IV tahun 2019. Kegiatan ini bertema ”Memantapkan Penguatan Dan Posisi Tawar Komoditi Lokal Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Sumatera Utara Agraris Dan bermartabat“.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi secara resmi membuka rengkaian kegiatan acara Peda KTNA Tingkat Propinsi Sumatera Utara ke IV tahun 2019. Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan Gong serta memberikan penghargaan kepada anggota kelompok Tani, di Lapangan Utama, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (16/7/2019).
Peserta yang hadir diperkirakan sekitar 1500 orang terdiri dari, peserta utama, pendamping dan peninjau juga undangan dari Kabupaten/Kota se Provinsi Sumut.
Sebagai Media Tukar Informasi
Gubsu dalam arahannya menyampaikan, Peda KTNA ini menjadi media tukar informasi, tukar keterampilan, tukar teknologi serta tukar pengalaman bagi para peserta.
“Diharapkan, pasca Peda ini apa yang dipamerkan di sini, bisa diterapkan oleh seluruh stakeholder yang ada. Karena hal ini sangat berguna,” tuturnya.
Acara Peda yang dilaksanakan ini, lanjut Gubsu, saya harap jangan seperti serimonial saja. Sebaiknya, impormasi yang didapat di Peda ini tolong dikembangkan di Kabupaten masing masing.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Serdang Bedagai H. Soekirman mengatakan, bahwa Peda KTNA ini akan berlangsung dari tanggal 15 Juli sampai 19 Juli 2019.
Menurut H. Soekirman, agenda tiga tahunan ini dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta kemandirian pertanian, perikanan dan kehutanan.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Selain itu, H. Soekirman juga berharap kepada peserta Peda KTNA, melalui kegiatan ini dapat dijadikan ajang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Terutama lagi peningkatan di bidang profesi masing-masing.
“Saat ini Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat tengah menggalakkan budaya bersih melalui program Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah Sendiri (GEMA LOSARI). Sedangkan untuk pelajar saat ini ada program Gerakan Pelajar Peduli Sampah (Gerappah),” pungkas Bupati.
Reporter | Dina Mariana
