DPRD Medan Minta Penghapusan Anggaran Belanja Batik

anggaran belanja batik

topmetro.news – Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga minta, agar anggaran belanja batik tradisional yang dianggarkan Pemko Medan sebesar Rp8,6 miliar, dihapuskan. Atau dialihkan ke anggaran yang memiliki manfaat bagi warga Kota Medan.

“Kita harapkan kepada rekan-rekan kita agar anggaran belanja batik untuk seluruh aparatur sipil Pemerintah Kota Medan itu dihapus saja. Atau pun dialihkan kepada anggaran yang benar-benar memiliki manfaat bagi warga Kota Medan. Untuk apa belanja baju karena tidak terlalu penting. Siapa saja bisa membelinya,” kata Ihwan Ritonga kepada media, Senin (26/8/2019), di ruang kerjanya.

Alasan lainnya, menurut politisi Gerindra itu, semuanya tidak terlepas dari kompleknya persoalan di Kota Medan yang hampir bertahun-tahun tak kunjung tuntas.

“Coba kita lihat begitu kompleksnya persoalan di Kota Medan. Mulai dari persoalan infrastruktur, lampu jalan, hingga drainase tak kunjung tuntas. Dan ini menjadi keluhan utama warga di kota ini. Termasuk kami para wakil rakyat selalu menjadi tumpuan pengaduan. Jadi, lebih baik anggaran belanja baju batik tradisional itu dialihkan saja,” ucapnya.

Batik Ajang Proyek

Ihwan juga mengingatkan agar belanja batik tradisional itu jangan sampai menjadi ajang bagi-bagi ‘kue proyek’.

“Dalam persoalan ini, justru kita kembali bertanya. Siapa yang akan diuntungkan dengan belanja yang begitu fantastisnya? Jadi jangan sampai ini jadi ajang bagi-bagi fee proyek,” katanya.

Sambung Ihwan, pihaknya nantinya melalui rekan-rekan di fraksinya akan tetap mendesak agar belanja batik tradisional itu dihapus. Serta diahlihkan menjadi anggaran yang benar-benar memiliki manfaat bagi warga Kota Medan.

Sekedar mengingatkan, dalam pembahasan R-APBD TA 2020 di Ruang Komisi III, terungkap bahwa Pemko Medan khususnya Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan, menganggarkan alokasi belanja untuk pakaian batik tradisional mencapai Rp8.640.322.500.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment