Budidaya Ikan Lele Sistim Bioflok Raup Keuntungan Puluhan Juta

Budidaya ikan lele

topmetro.news – Budidaya ikan lele sistim ‘bioflok’ yang dikembangkan Kelompok Maju Bersama Desa Kampung Baru Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil, bantuan dari dana CSR PT Lembah Bakti sukses dilakukan.

Bantuan CSR yang semula hanya empat kolam, kini telah berhasil dikembangkan menjadi 10 kolam hanya dalam waktu setahun. Dalam satu kolam bisa meraup keuntungan jutaan rupiah.

Ikan Lele Mutiara

Abdurrahman Lembong (Ketua Kelompok Maju Bersama) mengatakan kepada wartawan, bahwa pembudidayaan Lele Mutiara dengan cara bioflok terinsfirasi dari Youtube. Selanjutnya mereka pun mulai membuat wacana.

“Saat itu tanpa sengaja saya melihat di Youtube. Sehingga saya mengajak kawan-kawan untuk membuat usaha ikan lele ini dengan sistim bioflok,” ucap Rahman.

“Mengingat dalam pembudidayaannya sangat mudah dan murah tidak perlu punya lokasi luas, cukup pekarangan rumah saja, lalu kami mengajukan proposal ke Perkebunan PT Lembah Bakti melalui dana CSR agar dapat membantu program kami ini. Dan dalam waktu satu bulan perusahaan tersebut mengamini maksud kami. Mereka memberikan bantuan sekaligus pelatihan selama 10 hari di Medan. Alhamdulillah akhirnya kami berhasil mengembangkannya,” urai Rahman dengan wajah senang.

Rahman menambahkan dengan modal Rp8 juta, sudah dapat membuat kolam, pembelian bibit, pakan ikan, sampai masa panen. Pemeliharaannya hanya butuh waktu dua bulan dan sudah dapat dipanen.

“Soal resiko itu sangat sedikit. Bayangkan saja dari lima ribu bibit yang kita masukkan hanya sekitar 500-an ekor yang mati. Satu kolam bisa menampung 5.000 ekor bibit dengan diameter kolam hanya tiga meter keliling,” imbuhnya.

Saat ini mereka juga memiliki komunitas yang jumlah anggotanya sekitar 70-an orang, dengan nama Komunitas Usaha Pemuda Aceh Singkil (KUPAS). Mereka sudah mengembangkan 25 kolam tersebar di 12 desa se-Aceh Singkil.

Sistim Kolam Bulat

Samiran, anggota kelompok, menambahkan, dari hasil studi banding yang mereka pelajari, bahwa pungsi kolam dibuat bulat adalah untuk meminimalisir ikan mati. “Kalau kolam kita buat bulat, secara otomatis ikan akan terus bergerak dan aktif. Sehingga tingkat ikan mati jadi sedikit,” tambah Samiran.

“Saat ini kami mendengar bahwa pemerintah melalui dinas terkait ingin membuat program pembudidayaan ikan lele sistim bioflok. Dalam hal ini kami sangat mendukung. Dan berharap agar kami dari komunitas diikutsertakan serta bisa berkontribusi demi kemajuan program pemerintah ini. Kenapa saya berbicara seperti itu? Karena kami ingin program pemerintah yang dicanangkan ini berhasil dikembangkan di Aceh Singkil. Mengingat daerah ini rawan banjir. Sehingga menurut pandangan kami, pembudidayaan ikan lele sistim bioflok lebih bagus, tanpa harus takut terkena banjir,” tutur Samiran lagi.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment