Topmetro.News – Peringatan Hari Olahraga Nasional tahun ini, seakan menggugah inisiatif seluruh elemen bangsa untuk terus meningkatkan gerakan hidup sehat bagi masyarakat. Seperti yang disampaikan Danrem 082/CPYJ saat ini, Senin (9/9/2019) di sela-sela berlangsungnya upacara peringatan Hari Olahraga Nasional.
Gerakan Hidup Sehat Bina Atlet Muda Berbakat
“Pembinaan atlet muda berbakat yang didukung talent identification dan talent scouting yang tepat, telah dibuktikan pula pada perhelatan ASEAN Schols Games (ASG) di Semarang,” ungkap Kolonel
Arm Ruly Chandrayadi melalui amanat Kemenpora, Imam Nahrawi yang dibacakannya sebagaimana siaran pers yang diterima Topmetro.News hari ini.
Indonesia, kata Danrem, tidak hanya sekadar sukses menjadi tuan rumah saja. Namun, perjuangan para atlet, juga mampu menjadikan Indonesia masuk dalam target juara umum.
Prestasi Gemilang Indonesia
“Secara keseluruhan, Indonesia mampu mengoleksi 43 emas, 34 Perak, dan 25 Perunggu,” jelasnya.
Tahun 2018 lalu, imbuh Kolonel Ruly, tepatnya di ajang Asian Games dan Asian Para Games, Indonesia mendapat kado istimewa dari para atlet.
“Yang paling membanggakan, atlet Disabilitas mampu mencatat sejarah baru di ajang Asian Games 2018 dengan perolehan 135 medali yang terdiri dari 37 Emas, 47 Perak dan 51 Perunggu,” bebernya.
Penataan Pondasi Olahraga
Hasil itu, merupakan tanda jika Indonesia telah menata pondasi olahraga prestasi yang cukup kuat, dan di mulai sejak dini.
“Dengan demikian, kita memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang,” tandasnya.
Untuk itu, ujar Kolonel Ruly, dirinya berupaya untuk melakukan optimalisasi terhadap setiap permasalahan dan pembudayaan
olahraga sesuai intruksi Presiden nomor 1 tahun 2007 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS.
“Kita semua mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan teratur, baik pelajar, masyarakat,
pekerja/karyawan, hingga warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan,” tegasnya. “Olahraga, harus menjadi kebutuhan gaya
hidup,” imbuh Danrem 082/CPYJ.
baca juga | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Seperti disiarkan Topmetro.News sebelumnya, untung ada TNI. Itu yang ada dalam pikiran penulis manakala beberapa waktu lalu, penulis membaca berita tentang penemuan seorang anak yang hilang atas nama Johanis Kanimu berusia 13 tahun. Konon anak tersebut tersesat selama dua pekan di dalam hutan, karena terpisah dengan orang tuanya ketika sedang berburu di Kampung Tanas, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua.
Ya, anggota Yonif MR (Batalyon Infanteri Mekanis Raider) 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia–Papua Nugini (RI-PNG), berhasil menemukan anak yang hilang itu.
Sekadar diketahui 8 orang personel Yonif 411/Pandawa Kostrad di Pos Kalimaro selanjutnya mengantarkan Johanis Kanimu kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua itu bernama Melianus Kanimu dan Sensea Ndiken. Mereka berada di sebuah perkampungan di Obaathrow, Distrik Jagebob. Diketahui pula, ikhwal penemuan anak hilang yang tersesat di hutan selama dua pekan itu awalnya diterima info dari warga setempat.
Setelah menerima info berharga ini, petugas TNI lantas mencari keberadaan si anak. Hingga akhirnya mereka bisa dipertemukan dengan keluarganya dengan kondisi selamat, meski kondisi Johanis Kanimu sempat drop dan trauma.
Salah satu fakta ini menunjukkan betapa TNI dekat dengan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bersyukurnya orang tua Johanis Kanimu karena anak mereka ditemukan dalam kondisi selamat.
Tak bisa dipungkiri pula, tugas TNI tak cuma menjaga stabilitas keamanan nasional, menjaga keutuhan NKRI, mengantisipasi ancaman bahaya dari luar. TNI senantiasa menjaga NKRI dari seluruh lini, baik lini perbatasan Indonesia dengan negeri tetangga.
reporter | jeremitaran
kiriman | admin@pendam5brw.online
