FPAN DPRD Medan Minta Usut Tuntas Pelaku Pengrusakan Masjid

pengrusakan Masjid Amal Silaturrahim

topmetro.news – Masyarakat Medan khususnya Umat Islam mengecam keras pengrusakan Masjid Amal Silaturrahim di Jalan Timah Putih, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019) malam.

Penegak hukum khususnya kepolisian didesak menangkap pelaku dan aktor utama pengrusakan tersebut. “Secara pribadi saya sebagai anggota DPRD Kota Medan Fraksi PAN Medan, sangat mengecam keras tindakan tersebut. Karenanya diminta kepada aparat penegak hukum, khususnya Kapolresta Medan agar mengusut tuntas pelaku dan dalang perusakan dan masjid tersebut,” tegas Wakil Ketua FPAN DPRD Medan Edi Saputra ST, Rabu (23/10/2019).

Edi menegaskan, kepolisian harus segera mengusut dan mengungkap motif di balik pengrusakan masjid tersebut. Agar permasalahan tidak meluas dan menimbulkan kemarahan bagi umat.

“Jika kasus ini tidak segera diusut tuntas, tidak direspon dengan cepat dan dibiarkan, saya khawatir ini bisa menjadi isu nasional. Dan merembet kemana-mana. Sehingga menganggu stabilitas Kota Medan,” kata Edi Saputra.

Dia juga menegaskan kasus masjid seperti ini ke depannya jangan sampai terulang kembali di Kota Medan. “Polisi harus fokus memberikan rasa nyaman dan aman ke masyarakat. Begitu juga saya mengajak kepada seluruh umat di Kota Medan, agar menyikapi persoalan ini dengan kepala dingin demi menjaga stabilitas Kota Medan,” ujar mantan Ketua PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Medan ini.

Kronologi Pengrusakan Masjid

Diberitakan sebelumnya, pengrusakan Masjid Amal Silaturrahim dilakukan sekelompok orang sekitar pukul 23.30 WIB, Selasa (22/10/2019). Keterangan salah seorang saksi bernama Anto, Rabu (23/10/2019), lebih dari 50 orang menyerang dengan cara merusak sejumlah peralatan yang berada di dalam masjid.

“AC, kipas angin, semuanya di rusak. Udah gitu orang itu juga mengambil karpet san kotak amal,” katanya.

Ia menyatakan, sekelompok orang tersebut juga hendak merobohkan masjid. Pada saat kejadian, mereka membawa satu unit alat berat ekskavator dan memasang seng dan kayu di sekeliling masjid.

Aksi perobohan berhenti saat sejumlah ibu-ibu yang merupakan warga setempat menghadang aksi mereka. Keributan sempat terjadi, hingga mengundang perhatian warga lainnya. Melihat semakin banyak warga yang berdatangan, sekelompok orang tersebut langsung pergi.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment