Topmetro.News – Tega gorok leher wanita hingga tewas, seorang pembunuh terkapar ditembak polisi. Inilah yang dialami Yuda Pratama alias YP, pria berusia 20 tahun. Polisi mengungkap kasus pencurian disertai pembunuhan yang menewaskan seorang guru SD bernama lengkap Siti Rahma Lubis itu.
Gorok Leher Wanita Korban Meregang Nyawa
Keterangan di kepolisian, Yuda Pratama diringkus Selasa (22/10/2019), tepat lima hari setelah kejadian, dari rumahnya di Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi.
artikel untuk anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA
Saat hendak ditangkap, menurut polisi, pelaku Yuda Pratama berusaha melawan dan melarikan diri.
Tak pelak lagi, atas tindakan itu, polisi kemudian menembak kaki kanan Yuda Pratama.
Membunuh Seorang Diri
AKP Rahmadani, Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi mengatakan, aksi keji itu dilakukan Yuda Pratama seorang diri.
Yuda Pratama, kata polisi, membunuh karena ketahuan mencuri di rumah Siti Rahma Lubis, Jalan Delima, Kelurahan Rambung.
“Pelaku ketakutan dan membunuh korban,” ungkap Rahmadani dalam konferensi pers di Mapolres Tebing Tinggi, Senin (28/10/2019).
Pukul Kepala dengan Tabung Gas
Sebelum Siti Rahma Lubistewas, lanjut Rahmadani, Yuda Pratama memukul kepalanya dengan tabung gas hingga pingsan. Lalu, YP menggorok leher SRL dengan menggunakan pisau.
Polisi Bekuk Penadah Barang Haram
Selain mengamankan YP, polisi juga meringkus penadah barang curiannya. Para penadah itu berinisial AE, RS, FP, dan BA.
“Pelaku menjual hasil curiannya lewat media sosial,” ucap Rahmadani.
Dalam kasus ini, YP dijerat Pasal 339 dan Pasal 365 Ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
baca juga | SISWA MEROKOK DITEGUR, GURU AGAMA KRISTEN TEWAS DITIKAM 9 LIANG
Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, siswa merokok ditegur guru, malah kena amuk. Nasib nahas itulah yang dialami Alexander Pangkey, seorang guru agama Kristen di SMK Ichthus, Kecamatan Mapanget Manado, Sulawesi Utara. Pria 54 itu dilaporkan tewas ditikam oleh siswanya sendiri, lantaran ditegur merokok.
Saat peristiwa itu, Senin (21/10/2019), sang guru apes ini memang sempat dilarikan ke rumah. Namun, Alexander Pangkey akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang, sekitar pukul 20.45 WITA.
sumber | bentengtimes