Harga TBS Naik, Sentuh Rp1.682,20 per Kg

Harga TBS naik

Topmetro.News – Harga TBS naik di kawasan Provinsi Riau dan sekitarnya pada penetapan periode 13-19 November 2019. Harga tandan buah segar (TBS) dilaporkan mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar dialami kelompok umur 10 – 20 tahun yaitu sebesar Rp80,31/Kg.

Harga TBS Naik Kata Pejabat Distan

“Terjadi kenaikan mencapai 5,01 persen dari harga minggu lalu. Sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp1.682,20/Kg,” kata Tengku Neni Mega Ayu, Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa (12/11/2019).

Harga Jual CPO dan Kernel

Dia menjelaskan, kenaikan harga TBS ini periode ini sangat dipengaruhi naiknya harga jual crude palm oil atau CPO dan harga jual kernel dari seluruh perusahaan sumber data.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Harga jual CPO dan kernel sama-sama naik. Seluruh perusahaan sumber data juga menaikan harga,” tuturnya

Menurutnya, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp406,28 per kg, Sinar Mas Group naik sebesar Rp 43,45 per kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp395,37 per kg, dan PT Musim Mas naik sebesar Rp530 per kg dari harga pekan lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp219,00/Kg dibanding pekan sebelumnya.

berita terkait | HARGA TBS ANJLOK, PETANI SAWIT DI LANGKAT MENJERIT

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, harga TBS anjlok saat ini, yang memicu kaum petani sawit di Langkat kian menjerit. Harga TBS anjlok itu makin terasa manakala sebelumnya harga jual tandan buah segar (TBS) kepala sawit di Langkat Rp1.000 per Kg kini ‘terjun bebas’ menjadi Rp890 per Kg.

Ikwal harga TBS anjlok itu, diakui Lompoh Pinem, seorang petani dari Bahorok yang tercatat sebagai warga Dusun Tanjung Naman Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, di Bahorok, Jumat (17/5/2019).

“Kalau sebelumnya harga TBS sawit mencapai Rp 1.000 per kilogram, kini terus turun menjadi Rp 890 per kilogram,” keluhnya.

“Jelas hasil panen TBS ini tidak lagi bisa menghidupi keluarga karena minimnya pendapatan dari sini,” sambungnya lagi.

Menurut dia, biaya pengeluaran sementara ini terus semakin tinggi yang dialokasikan untuk jasa (upah) pemanen mencapai Rp 250-Rp 300 per kilogram, itupun, sambungnya pula, tergantung jarak lahan ke tempat pengumpulan hasil atau lokasi transaksi.

Kondisi ini, paparnya pula, tentu sangat mempengaruhi tanaman kelapa sawit sehingga tanaman tidak terawat, yang berdampak pada perkembangan (sirkulasi) sehingga tanaman tidak mendapatkan perawatan maksimal.

sumber | go riau

Related posts

Leave a Comment