Arab Saudi Hapus Aturan Pemisahan Tempat Pria-Wanita di Restoran

Aturan Pemisahan Tempat1

TOPMETRO.NEWS – Akhirnya, aturan pemisahan tempat maupun pun pintu di restoran maupun kafe untuk pria dan wanita tak lagi berlaku di Negeri Abdullah. Sebab Minggu (8/12/2019) Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan aturan itu sudah dihapus.

Dengan keputusan ini, pengelola restoran, kafe atau tempat makan lainnya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah memisahkan tempat dan pintu untuk ukhti/wanita-akhi/pria, atau masih menerapkannya.

Aturan Pemisahan Tempat
foto | okezone

Aturan Pemisahan Tempat, Biasanya Pakai Tirai atau Papan

Sebelumnya, restoran wajib menyediakan satu pintu masuk bagi wanita dan keluarga, dan pintu lainnya khusus bagi pria. Di dalam restoran, wanita dan keluarga biasanya dipisahkan dari pria dengan menggunakan tirai atau papan.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Sebagaimana disiarkan BBC, Rabu (11/12/2019), peraturan pemisahan gender itu sebenarnya sudah secara diam-diam tak lagi diberlakukan sebagian pengelola restoran, kafe, dan tempat sejenisnya di Arab Saudi.

Reformasi Penghapusan Pemisahan Tempat

Sementara itu serangkaian reformasi sosial besar-besaran terjadi di Arab Saudi selama setahun terakhir. Reformasi terbaru itu adalah penghapusan aturan pemisahan tempat dan pintu khusus bagi wanita dan pria.

Sebelumnya, yaitu awal tahun 2019, Kerajaan Arab Saudi membolehkan wanita bepergian ke luar negeri tanpa izin wali prianya. Kemudian tahun lalu kerajaan mengakhiri larangan bagi wanita untuk mengemudi mobil.

Namun reformasi itu diikuti penekanan kebebasan berpendapat. Para aktivis mengeluh banyak peraturan diskriminatif terhadap wanita masih berlaku. Bahkan, beberapa aktivis hak-hak wanita ditangkap meski pemerintah setempat telah melakukan reformasi.

Putra Mahkota Panen Pujian

Sekadar diketahui, sejak Mohammed bin Salman diangkat menjadi putra mahkota pada 2017, dia telah mengambil langkah-langkah untuk membuka masyarakat Arab Saudi yang dikenal sangat konservatif.

Pelbagai langkah reformasinya pun menuai pujian dari komunitas internasional, tetapi juga dibarengi dengan gelombang represi.

baca juga | ARAB SAUDI DEPORTASI PAKSA 250 WARGA ROHINGYA

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, otoritas Arab Saudi dilaporkan akan mendeportasi 250 pria Etnis Rohingya ke Bangladesh. Tindakan ini akan menjadi deportasi paksa kedua oleh Riyadh terhadap Etnis Rohingya pada Januari 2019.

Menurut Nay San Lwin, koordinator kampanye untuk Koalisi Rohingya Merdeka, Arab Saudi telah menjadi tempat tinggal bagi hampir 300.000 Etnis Rohingya.

sumber | okezone

Related posts

Leave a Comment