Arab Saudi Deportasi Paksa 250 Warga Rohingya

etnis rohingya

topmetro.news – Otoritas Arab Saudi dilaporkan akan mendeportasi 250 pria Etnis Rohingya ke Bangladesh. Tindakan ini akan menjadi deportasi paksa kedua oleh Riyadh terhadap Etnis Rohingya pada Januari 2019.

Menurut Nay San Lwin, koordinator kampanye untuk Koalisi Rohingya Merdeka, Arab Saudi telah menjadi tempat tinggal bagi hampir 300.000 Etnis Rohingya.

Koalisi telah mendesak pihak berwenang untuk menghentikan deportasi dan memperingatkan bahwa orang-orang itu menghadapi hukuman penjara di Bangladesh pada saat kedatangan mereka.

“Mayoritas warga Rohingya ini memiliki izin tinggal dan dapat tinggal di Arab Saudi secara hukum. Tetapi para tahanan ini, yang ditahan di pusat penahanan Shumaisi (di Jeddah), belum diperlakukan seperti saudara mereka Rohingya. Sebaliknya, mereka diperlakukan seperti penjahat,” kata Nay San Lwin mengatakan kepada Al Jazeera, Senin (21/1/2019).

Dalam rekaman video yang diperoleh Nay San Lwin, warga Rohingya yang sebagian besar terlihat telah tiba di Saudi beberapa tahun yang lalu, sedang dipersiapkan untuk dibawa ke bandara internasional Jeddah pada Minggu (20/1/2019).

Dari sana, mereka kemudian naik penerbangan langsung ke Dhaka. “Orang-orang Rohingya tersebut diterbangkan pada Hari Minggu atau Senin malam,” ujar Nay San Lwin.

BACA JUGA: Government Shutdown, George Bush Bagi-bagi Piza ke Agen Rahasia

Paspor Ilegal Etnis Rohingya

Dikatakan, banyak dari Rohingya memasuki Arab Saudi setelah mendapatkan paspor milik beberapa negara. Seperti Pakistan, Bangladesh, India dan Nepal. Paspor itu didapatkan melalui penyelundupan melalui dokumen palsu.

Myanmar mencabut Rohingya dari kewarganegaraan mereka pada tahun 1982, menjadikan mereka tanpa kewarganegaraan.

Di bawah Undang-Undang Kewarganegaraan 1982, Rohingya tidak diakui sebagai salah satu dari 135 kelompok Etnis Myanmar. UU itu membatasi hak mereka untuk belajar, bekerja, bepergian, menikah, memberikan suara, mempraktikkan agama mereka dan mengakses layanan kesehatan.

Arab Saudi berhenti mengeluarkan izin tinggal kepada warga Rohingya yang memasuki negara itu setelah tahun 2011.

Nay San Lwin mengatakan bahwa beberapa aktivis hak asasi manusia telah mengajukan banding ke Pemerintah Saudi selama dua tahun terakhir. Dia secara pribadi telah mendekati pejabat dan diplomat Saudi untuk melakukan intervensi.

“Ketika Rohingya ini tiba di Bangladesh, mereka bisa dipenjara. Arab Saudi harus menghentikan deportasi ini. Dan memberikan mereka izin tinggal seperti para Rohingya lainnya yang tiba di negara itu sebelum mereka,” katanya.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment