Catatan Akhir Tahun 2019 di Dunia Olahraga Indonesia Dalam Suka dan Duka

catatan akhir tahun 2019 dunia olahraga indonesia

Topmetro.News – Tak terasa tahun 2019 kita sudah memasuki akhir alias dipenghujung bulan Desember. Kami mencoba merangkum beberapa kisah-kisah Catatan akhir tahun 2019 di dunia olahraga Indonesia, yang menarik dari bulan Januari hingga Desember 2019. Dunia olahraga Indonesia tak semulus yang dibayangkan, yang dimulai dengan Menpora Imam Nahrawi menjadi tersangka KPK, pebalap muda Indonesia Afridza Munandar Meninggal Dunia. Hingga sporinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri lolos Olimpiade 2020.

Bulan Desember: Kontingen Indonesia Peringkat Empat SEA Games Filipina

Dimulai di Bulan Desember dari prestasi Indonesia di ajang SEA Games 2019, hingga prestasi ganda putra Tanah Air Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di BWF World Tour Finals.

Perjuangan Indonesia di ajang SEA Games 2019, tentu menjadi paling menyedot perhatian pada Desember. Bagaimana tidak. Kontingen Merah Putih mendapat tugas berat, di pesta olahraga terakbar di benua Asia Tenggara itu.

Tak tanggung-tanggung, Indonesia ditargetkan Presiden Joko Widodo untuk meraih 60 medali emas di SEA Games 2019. Namun, para atlet Tanah Air ternyata mampu menjawab tantangan Jokowi.

Terasa semakin bangga karena Indonesia bahkan mampu melampaui target. Mereka setidaknya berhasil meraup 72 emas. Hanya saja, Indonesia harus berpuas diri finis di posisi keempat. Melenceng dari target yang diusung Jokowi, yakni finis di posisi kedua.

Selain pencapaian Indonesia di SEA Games, perjuangan ganda putra bulu tangkis Indonesia Ahsan/Hendra di BWF World Tour Finals 2019 menjadi kisah menarik pada Desember. Mereka mampu memenangkan kejuaraan, yang menjadi kalendar penutup di turnamen bulu tangkis BWF.

Bulan November: Tim Polo Air Cetak Sejarah Hingga Pebalap Afridza Meninggal Dunia

Kejadian-kejadian menarik terjadi seputar dunia olahraga Indonesia, terjadi di bulan November 2019. Salah satunya adalah keberhasilan Indonesia meraih emas pertama di ajang SEA Games 2019.

Keberhasilan Indonesia meraih emas di polo air, juga memutus dominasi Singapura di ajang SEA Games. Sejak dipertandingkan pada 1965 hingga 2017, Singapura selalu meraih emas.

Mochamad Iriawan Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI

Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 sesuai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu unggul mutlak saat penghitungan suara. Perwira tinggi di kepolisian itu mengalahkan dua calon ketua umum lainnya, Rahim Soekasah dan Arif Putra Wicaksono.

Iwan Bule meraih 82 suara dari total 85 suara voters, sementara Rahim dan Arif tidak mendapat suara. Adapun tiga suara lainnya abstain saat berlangsungnya pemungutan suara. Sementara satu suara lagi tidak ikut memilih alias walk out yakni perwakilan Persis Solo.

Iwan Bule akan melanjutkan tonggak kepengurusan PSSI setelah era Edy Rahmayadi yang terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019. Namun, Edy memutuskan mundur dari jabatannya tahun 2018 dan digantikan Joko Driyono sebagai Plt ketum.

Pebalap Afridza Munandar Meninggal Dunia

Selanjutnya, kabar duka datang dari dunia balap motor Indonesia. Pebalap muda Indonesia Afridza Munandar meninggal dunia. Afridza meninggal dunia usai melakoni ajang balapan motor bertajuk Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sepang, Malaysia, Sabtu 2 November. Pada balapan tersebut, ia mengalami kecelakaan di tikungan kesepuluh lap pertama.

Bulan Oktober: Marcus/Kevin Pertahankan Gelar Denmark Open Hingga Menpora Baru

Kabar menarik seputar dunia olahraga terjadi di bulan Oktober 2019. Salah satunya adalah keberhasilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani, menjuarai dua turnamen yaitu Denmark Open 2019 dan French Open 2019.

Selanjutnya ada Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI) baru.

Bulan September: PB Djarum vs KPAI, Menpora Imam Nahrawi Tersangka KPK

Beberapa kisah tak sedap terjadi di dunia olahraga Indonesia terjadi September 2019. Setidaknya ada dua kisah yang terjadi di antaranya adalah, polemik audisi bulu tangkis PB Djarum dan kisah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tersandung kasus korupsi.

Kisah polemik audisi bulu tangkis milik PB Djarum. Bermula saat pihak mereka mengumumkan untuk menghentikan sementara, program audisi tersebut pada 8 September. Kala itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin memastikan program tersebut mulai dihentikan pada 2020.

Langkah itu diambil usai adanya tekanan, dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap Djarum mengeksploitasi anak untuk mempromosikan produk rokok.

Menpora Imam Nahrawi Ditetapkan Tersangkan Oleh KPK

Hanya selang beberapa pekan, kabar tak sedap pun menghampiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Tepat pada 18 September, ia ditetapkan tersangka KPK. Selang sehari, Imam juga memutuskan melepas jabatannya sebagai Menpora.

Bulan Juli: Marcus/Kevin Berjaya dan Kejutan Petenis 15 Tahun di Wimbledon

Dunia bulutangkis Indonesia tersenyum. Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tampil menawan sepanjang Juli 2019. Dua gelar berhasil digondol mereka dalam dua turnamen BWF secara beruntun.

Gelar pertama pada Juli berhasil didapat Marcus/Kevin di ajang Indonesia Open 2019. Mereka sukses menjadi juara usai menaklukkan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di babak final.

Hanya selang sepekan, Marcus/Kevin mampu menggondol gelar kembali di ajang Japan Open 2019. Uniknya, prestasi tersebut didapat mereka setelah mengalahkan Ahsan/Hendra kembali di babak final.

Keberhasilan meraih gelar Japan Open juga istimewa buat Marcus/Kevin. Sebab, ini merupakan gelar ketiga mereka secara beruntun di Japan Open.

Selain kisah hebat Marcus/Kevin, dunia tenis juga menghadirkan kisah menarik pada Juli. Salah satu cerita menarik hadir dari petenis muda asal Amerika Serikat, Cori Gauff.

Petenis Berusia 15 Tahun Buat Kejutan

Petenis berusia 15 tahun tersebut membuat kejutan di Wimbledon 2019. Bagaimana tidak. Ia secara mengejutkan mampu menyingkirkan petenis kawakan, Venus Williams di babak pertama.

Kisah duka juga menyelimuti dunia olahraga pada periode Juli. Dua petinju profesional meninggal dunia saat berjuang di atas ring, yakni Maxim Dadashev dan Hugo Santillan.

Bulan Juni: Jojo Juara Australia Open dan Voli Putra Indonesia Juara Asian Peace Cup

Sejumlah peristiwa penting dunia olahraga terjadi pada Juni 2019. Salah satunya adalah tunggal putra Indonesia Jonatan Christie sukses menjadi yang terbaik di ajang Australia Open 2019.

Peristiwa penting lainnya yang terjadi Juni 2019 adalah pensiunnya pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei memutuskan gantung raket.

Kesehatan fisiknya menjadi alasan Chong Wei memutuskan mundur. Ia mengaku keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan dokter di Jepang.

Tim Voli Putra Indonesia Juara Asian Peace Cup 2019

Tidak hanya bulutangkis Indonesia yang mendapat prestasi di bulan Juni 2019. Kesuksesan juga didapat Voli Putra Indonesia.

Tim bola voli putra Indonesia menjadi juara pada gelaran turnamen Asian Peace Cup 2019, yang berlangsung sejak 23-25 Juni di GOR Pertamina, Simprug, Jakarta.

Bulan Mei: Zohri Lolos ke Olimpiade 2020

Kabar gembira di dunia olahraga datang dari cabang atletik. Keberhasilan sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade 2020. Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri memastikan diri lolos ke Olimpiade 2020.

Kepastian itu didapat setelah atlet kelahiran Nusa Tenggara Barat tersebut mampu finis posisi ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik dalam kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019, Minggu 19 Mei.

Zohri harus berjuang ekstra keras untuk tampil di kejuaraan ini. Mengingat, ia harus bersaing dengan para pembalap unggulan dunia seperti Justin Gaitlin, Kendal Williams, Kiryu Yoshihide, dan Ryota Yamagata.

Menghadapi para atlet-atlet dunia tidak membuat mental Zohri luntur. Buktinya, ia mampu menunjukkan penampilan impresif dengan finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik.

PB PBSI Rayakat HUT Ke-68

Selain itu, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merayakan hari jadinya yang ke-68. Dalam acara ini, PBSI juga melantik delapan pengurus provinsi yang baru.

Di samping itu, ada juga berita kesuksesan Jonatan Christie yang meraih gelar juara New Zealand Open. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga mencatatkan pencapaian serupa di ajang tersebut.

Bulan April: Pemerintah Bagikan SK CPNS untuk Atlet Berprestasi

Memasuki bulan April 2019, menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk para atlet Indonesia. Ya, Kemenpora secara resmi memberikan SK CPNS kepada ratusan atlet berprestasi. Total, ada 286 atlet yang diangkat menjadi CPNS pada 2 April 2019.

Jumlah 286 atlet didapat lewat pencapaian di event SEA Games 2015, SEA Games 2017, Asian Games 2018 maupun Asian Para Games 2018. Sebagian besar atlet yang diapresiasi sukses menyumbang medali.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, seluruh yang diangkat jadi CPNS akan dimaksimalkan di lingkungan Kemenpora. Setelah itu, mereka bisa saja bertugas di daerah sesuai keinginannya.

“Untuk satu tahun pertama, daerah jangan dulu menggangu mereka. Biar di Kemenpora dulu. Tapi saat ini sudah banyak yang mengajukan permintaan. Salah satunya DKI Jakarta. Mereka minta paling banyak,” kata Gatot setelah dikonfirmasi.

Bulan Maret: Ahsan/Hendra Juara All England, Presiden Jokowi Terima Perwakilan Dorna Sport

Pada Maret 2019 menjadi pembuktian sejumlah atlet bulu tangkis Tanah Air, setelah meraih gelar di sejumlah turnamen, terutama di nomor ganda putra maupun putri.

Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses meraih juara di kejuaraan bergengsi All England. Di final, The Daddies, julukan keduanya, sukses mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Wooi Yik Soh. Ini menjadi gelar kedua Ahsan/Hendra di All England setelah mereka meraihnya di tahun 2014.

Kesuksesan Ahsan/Hendra, kemudian diikuti sejumlah pasangan bulu tangkis di kejuaraan Super Series lainnya. Rian/Angga keluar sebagai juara di Swiss Terbuka 2019. Sementara ganda putri, Greysia/Apriyani meraih gelar di India Terbuka 2019.

Presiden Jokowi Terima Perwakilan Dorna Sport

Presiden Jokowi menyebut ajang balap motor bergengsi MotoGP akan membawa dua manfaat bagi Indonesia dari sisi olahraga dan pariwisata.

“Kita akan dapat dua kemanfaatan selain olahraga, pariwisata kita juga secara brand akan terangkat. Dan Mandalika mendapatkan investasi karena ini,” kata Presiden Joko Widodo saat menerima CEO Dorna Sport SL, ITDC, dan beberapa pembalap MotoGP di Istana Kepresidenan Bogor, Senin 11 Maret 2019.

Bulan Februari: Legenda Atletik Indonesia Tutup Usia

Kabar duka datang dari dunia atletik Indonesia. Mantan pelari nasional, Purnomo Muhammad Yudhi meninggal dunia hari ini, Jumat 15 Februari 2019.

Purnomo yang pernah membawa Merah-Putih dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984, meninggal dunia dalam usia 56 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat 15 Februari pagi.

Tuti mengatakan, rekannya yang juga mantan atlet atletik itu sudah beberapa kali menjalani kemoterapi, termasuk dikunjungi para pengurus PB PASI di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, pada Jumat 8 Februari.

Mantan atlet yang sukses menembus putaran semifinal lari 100 meter putra dalam Olimpiade Los Angeles 1984 itu, menurut Tuti, selalu bertanya tentang kondisi para atlet Indonesia, bukan hanya atlet atletik.

“Dia ingin memperjuangkan nasib para atlet tidak hanya ketika mereka masih aktif membawa nama Indonesia melainkan juga setelah pensiun sebagai atlet,” kata Tuti yang juga mantan atlet senam periode 1980-an itu.

Namun, Tuti mengaku belum sempat menyanggupi permintaan mantan peraih emas dalam Kejuaraan Atletik Asia di Jakarta pada 1985 itu dengan mengajak atlet Lalu Mohammad Zohri datang membesuknya.

Purnomo tercatat pernah menjalani kemoterapi, karena terkena kanker kelenjar getah bening sejak 2015. Kanker itu sempat sembuh, tapi kembali muncul pada 2017.

Semasa aktif sebagai atlet, Purnomo pernah meraih medali perak di Kejuaraan Atletik Asia 1985, medali emas 200 m SEA Games Bangkok 1985, medali emas estafet 4×100 m SEA Games Bangkok 1985, dan medali perunggu 100 m SEA Games 1985.

Bulan Januari: Dua Srikandi Bulutangkis Indonesia Gantung Raket

Awal tahun 2019, dunia olahraga Indonesia dikejutkan dengan pensiunnya Srikandi dari dunia bulutangkis. Lilyana Natsir memastikan akan pensiun dari kancah bulutangkis. Pernyataan itu diungkapkan Butet, sapaan akrabnya, saat konperensi pers yang digelar sebelum Kejuaraan Daihatsu Indonesia Master 2019, sekaligus menjadi turnamen terakhir yang akan diikutinya.

Pebulutangkis 33 tahun itu sudah menyumbangkan segudang prestasi untuk Indonesia. Terhitung empat gelar juara dunia sudah ditorehkannya diantaranya pada tahun 2005 dan 2007 (berpasangan dengan Nova Widianto) serta tahun 2013 dan 2017 (berpasangan dengan Tontowi Ahmad).

Torehan paling monumental ialah saat Liliyana bersama Tontowi mencetak sejarah, dengan menjuarai gelar All England tiga kali berturut-turut. Pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Sementara puncak prestasi Liliyana dan Tontowi ialah, saat mereka menyuguhkan medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Butet sudah berkarier selama 24 tahun sebagai pebulutangkis dan 17 tahun menjadi anggota pelatnas.

Debby Susanto Juga Pensiun

Satu lagi, pebulutangkis Indonesia, Debby Susanto, memutuskan pensiun dari dunia yang membesarkan namanya. Ia memutuskan gantung raket setelah berkarier selama 17 tahun di bulu tangkis.

Pebulu tangkis 29 tahun itu berkecimpung di nomor ganda campuran. Di pelatnas, ia berpasangan dengan Praveen Jordan dan mencapai peringkat tertinggi nomor dua dunia.

Namun di kompetisi Indonesia Masters 2019, Debby dipasangkan dengan Ronald Alexander. Sayangnya Debby gagal mendapat kado perpisahan yang manis karena takluk dari pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich, di babak pertama, Selasa, 22 Januari, lalu.

“Dalam perjalanan selama 17 tahun banyak suka, duka, perjuangan, keringat, dan air mata. Saat itu saya hanya berfokus pada bulu tangkis, bahkan mengesampingkan keluarga dan teman-teman saya. Tapi semua hal di dunia ini semua ada waktunya termasuk waktu saya untuk berkarir di bulu tangkis. Dan sekarang saatnya saya melepaskan genggaman raket yang selalu saya pegang erat, melepaskan pegangan raket yang telah membawa saya pada titik saya saat ini,” tulis Debby di akun instagram-nya.

Debby menjadi atlet bulu tangkis Indonesia kedua yang memutuskan pensiun tahun ini. Sebelumnya Liliyana Natsir juga memutuskan pensiun usai Indonesia Master 2019.

Selama 17 tahun berkarier, Debby sudah merasakan berbagai penghargaan. Di antaranya medali emas All England 2016 di nomor ganda campuran, medali emas SEA Games 2015 di nomor ganda campuran, perunggu Asian Games 2014 di nomor ganda campuran, medali emas SEA Games 2013, dan medali perunggu SEA Games 2011 di nomor ganda campuran.(TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment