Ini Kata Gubsu: Banjir Bandang Labura Murni Bencana Alam

bencana alam

topmetro.news – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menegaskan kalau banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut yang terjadi Minggu (29/12/2019) lalu, murni bencana alam. Gubernur juga memastikan tidak ada ‘illegal logging’.

Penegasan ini diungkapkan Edy Rahmayadi usai meninjau lokasi banjir bandang, Rabu (8/1/2020).

Menurut Edy Rahmayadi, banyaknya asumsi orang yang mengatakan banjir bandang itu disebabkan ‘illegal logging’ segala macam, tidak benar.

Lanjut Edy bercerita, bahwa ada tebing yang longsor. “Itu ada tebing gunung, dan ketika hujan lebat tebing itu longsor,” ujar Edy.

Isu Illegal Logging

Maraknya adanya isu akibat ‘illegal logging’ itu dipastikan Edy, didapat setelah meninjau lokasi banjir bandang. Dia menegaskan, banjir tersebut musibah atau murni bencana alam.

“Saya tadi terbang sama Kasdam, sama Wakapolda. Saya pastikan benar. Dan tidak ada illegal logging. Itu musibah alam,” jelasnya.

Saat meninjau lokasi banjir bandang, Edy mengaku hanya melihat sisa kayu tua dan tidak memiliki nilai jual.

“Yang ada kayu-kayu tua yang sudah lapuk, dan tidak ada bagian yang ditebang juga tidak ada. Dan hutan disitu bukan hutan yang kayu bagus. Kalau orang mau ‘illegal logging’ disitu rugi” ucapnya.

BACA JUGA | Ini Kata Gubsu: Pembalak Hutan Harus Ditutup!

Lokasi Banjir Bandang

Gubernur dan rombongan menggunakan helikopter dan take off dari Helipad Lapangan Markas Kodam I/BB, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (8/1/2020). Tiba dan mendarat di Lapangan SD Negeri Pematang, Labura, Gubernur disambut oleh Bupati Labura Khairuddin Syah dan Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi.

Gubernur kemudian menyapa masyarakat dan siswa SD yang juga ikut menyambut. Selanjutnya bersama rombongan bergerak meninjau lokasi banjir bandang di Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X.

Kehadiran Edy disambut antusias oleh masyarakat korban bencana. Ibarat bertemu orangtua, mereka meluapkan keluhan dan meminta bantuan.

“Pertama-tama, saya mengucapkan keprihatinan mendalam untuk peristiwa yang kalian alami. Kalian harus tabah dan kuat. Kita akan segera lakukan pemulihan, apa yang telah rusak akibat banjir ini akan segera kita tata. Jangan khawatir dan senantiasa sabar kalian,” ucap Edy Rahmayadi menenangkan dan memotivasi masyarakat.

Edy juga mengingatkan agar hal ini menjadi pembelajaran bersama agar tidak membangun rumah di Daerah Aliran Sungai (DAS). Kemudian, sungai harus dijaga kelestariannya dengan tidak membuang sampah ke sungai atau menebang pohon di sekitar sungai. “Karena pepohonan itu mampu mengendalikan banjir,” tuturnya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment