Desa Unik, Pilih Calon Suami, Anak Gadis Berhubungan Intim dengan Banyak Pria

Pilih calon suami2

TOPMETRO.NEWS – Pilih calon suami, si anak gadis disiapkan gubuk untuk berhubungan intim dengan banyak pria. Ini bukan hoaks, tapi begitulah yang terjadi di sebuah desa unik bernama Krueng di Kamboja yang punya budaya unik. Di desa ini, setiap anak gadis dibuatkan orangtuanya sebuah gubuk, yang disebut gubuk cinta.

Ya, sesuai namanya, sang gadis akan menjadikan gubuk ini jadi lokasi berhubungan intim dengan banyak pria. Wow!

Pilih Calon Suami, Kasus Kekerasan Seksual Minim

Berhubungan intim dengan banyak pria, tujuannya untuk pilih calon suami yang pas. Ya, dengan cara itulah, sang gadis bisa menentukan pilihan, siapa pria yang paling cocok sebagai suami untuknya.

Kabarnya, dengan budaya unik itu, di desa ini minim kekerasan seksual terhadap perempuan. Bahkan perempuan dianggap mendapat tempat cukup terhormat di sini.

Sebagaimana disiarkan go riau yang dikutip dari Intisari.grid.id, jurnalis Fiona MacGregor mengunjungi kampung Kreung yang terkenal dengan budaya ‘gubuk cinta’-nya itu.

Jadi Kunci Cinta Abadi

Dilaporkannya, gubuk cinta ini diyakini kunci cinta abadi di desa itu.

Fiona menemukan fakta para gadis di desa itu sangat percaya diri dalam urusan pacar dan memahami suatu hubungan. Meskipun hal itu bertentangan dengan nilai umum tentang perilaku seksual yang ada.

Perempuan di desa Kreung diajarkan bahwa seksualitas adalah bagian alami dan indah dari cinta.

Orang Suku Kreung dijiwai dengan gagasan bahwa berhubungan badan sebelum nikah dapat diterima dan bahkan didorong.

Remaja putri di desa itu didorong untuk menemukan orang atau pria yang tepat untuk dinikahinya melalui hubungan badan sebelum menikah.

Gubuk Cinta Dibuat Orangtua

Perempuan Suku Kreung mengambil inisiatif untuk mengajak pria tinggal di ‘gubuk cinta’.

Gubuk dari kayu ini dibuat orangtua si gadis untuk putrinya agar bisa menemukan calon suami.

Untuk memahami hal itu, Fiona melakukan wawancara dengan Gaham, seorang pemilik gubuk cinta.

”Sebelumnya kami tinggal di rumah yang sempit sehingga kami bisa membuka hati kami, tetapi kami memiliki pondok kami sendiri jadi kami bisa saling membuka diri,” kata Gaham.

”Tinggal di gubuk pada malam hari sangat gelap dan sunyi, jadi suasananya sangat romantis,” jelasnya.

Ibu Gaham, bernama Kampan mendukung adanya gubuk cinta itu.

”Dulu saya punya banyak pacar laki-laki, dari 10 orang sebelum saya menikahi suami saya,” kata Kampan.

”Saya pikir dia agak cemburu tetapi itu tidak masalah karena dia mencintaiku,” sambung Kampan.

Dalam budaya Kreung, perceraian adalah ungkapan yang tidak terlalu sering muncul. Ada 150 pasangan, dan hanya 1-2 pasangan yang meninggalkan satu sama lain dengan bercerai.

Bantu Cari Cinta Sejati

Bahkan wanita di desa ini bisa memiliki banyak pacar saat yang sama sebelum mereka memilih salah satunya.

Seorang wanita bernama Nang Chan (17) mengatakan gubuk cinta menciptakan wanita yang kuat. Gubuk ini membantu wanita menemukan cinta sejatinya.

”Pondok cinta memberi kita kebebasan dan merupakan cara terbaik mengetahui siapa yang benar-benar kita sukai,” katanya.

artikel untuk Anda | Untung Ada TNI, Bersama Masyarakat, NKRI Utuh Terjaga

Menariknya, di Kreung kekerasan seksual jarang terjadi dan pemerkosaan bahkan hampir tidak ditemukan.

Anak-anak di desa Kreung tidak memiliki sikap agresif. Mereka diajari sikap menghormati wanita karena dianggap bisa memengaruhi peternakan hewan keluarga dan hal lainnya.

”Ketika anak laki-laki tidur sepanjang malam, jika aku tidak ingin mereka menyentuhku mereka tidak akan berani.”

”Kami hanya bicara dan tidur,” kata Nang Chan.

”Jika aku punya pacar istimewa dan kami saling mencintai, aku akan dekat dengannya.”

”Tetapi jika saya berhenti mencintainya dan menyukai pria lain, saya akan berhenti berhubungan intim dengan mantan saya,” katanya.

”Saya sudah tinggal di gubuk sejak usia 15 dan sejak dan sudah ada 4 pacar istimewa.”

“Saya tidak menghitung berapa banyak orang yang datang untuk menginap. Ada 2-3 orang di malam hari,” katanya.

Gunakan Kondom Cegah Kehamilan

Orang Kreung sendiri telah diimbau untuk menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan.

Sebelum itu, suku dari desa Kreung sudah membuat ‘pil KB’ sendiri yang terbuat dari kayu, anggur dan kelabang.

Berkat propaganda organisasi non-pemerintah setempat, kondom secara bertahap menjadi lebih populer di desa itu.

Namun, budaya itu sudah semakin memudar karena budaya modern yang menjelaskan berhubungan intim pra-nikah tidak benar.

Nah, Anda berniat melihat desa unik itu?

sumber | go riau

Related posts

Leave a Comment