Donny Saragih Mundur, 3 Hari Menjabat Dirut Trans Jakarta

Dirut Trans Jakarta

TOPMETRO.NEWS – Mantan Dirut Trans Jakarta, Donny Andy S Saragih angkat bicara mengenai pencopotan dirinya yang baru menjabat sebagai Dirut selama tiga hari. Donny Saragih menjelaskan, masalah yang menimpanya itu bukan urusan pribadi melainkan persoalan korporasi perusahaan tempat lamanya bekerja.

“Itu masalah korporasinya, bukan masalah saya sendiri. Itu terjadi saat saya jadi direktur di Lorena,” ungkap Donny kepada wartawan, Senin (27/1/2020).

Dirut Trans Jakarta Berstatus Terpidana

Donny dicopot lantaran telah berstatus terpidana dalam kasus penipuan dimana hal tersebut melanggar salah satu syarat dalam proses seleksi sebagai direksi BUMD.

Namun begitu, seperti disiarkan pojoksatu, Donny Saragih mengklaim dirinya mengundurkan diri, bukan dicopot.

Keputusan mengundurkan diri ini diakuinya sebagai bentuk rasa hormatnya kepada Gubernur Anies Baswedan.

“Daripada jadi merusak tatanan Pak Gubernur (Anies Baswedan), harus ada yang gentleman, harus ada yang ngalah. Dan saya ngalah untuk kelangsungan dan kenyamanan,” jelasnya.

Aturan, tak Ada yang Dilanggar

Tak hanya itu, dia juga memastikan tak ada aturan yang dilanggar saat rekruitmen dilakukan. Bahkan semuanya telah sesuai dengan poin yang dimuat dalam Peraturan Gubernur.

“Jadi sebenarnya Pemprov dan Pak Gubernur tidak salah. Bukan beliau tidak telaten atau tidak teliti, memang tidak ada yang dilanggar. Pak Gubernur angkat saya, tiba-tiba dibuat seperti ini. Kan saya nggak enak sama beliau,” pungkasnya.

Tersangkut Kasus Penipuan

Merujuk kepada putusan Mahkamah Agung pada 13 Februari 2019 silam Donny Saragih masih berstatus terdakwa kasus penipuan.

Putusan Hakim Agung kasasi Donny dan terdakwa lainnya, Porman Tambunan, memutus mereka bersalah. Donny terjerat kasus saat dia masih menjabat Direktur Operasi PT Eka Lokasari Lorena Transport Tbk pada 2017. Dia didakwa menipu Direktur Lorena Transport, Gusti Terkelon Soebakti.

baca juga | Nahum Situmorang Terhambat jadi Pahlawan Nasional karena Anies Baswedan?

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Karya Cipta Abadi Komponis Guru Nahum Situmorang Andar Situmorang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diskriminatif terhadap penggiat seni.

Bahkan dia menyebut, mantan Mendikbud itu menjadi salah satu faktor penghambat diajukannya Guru Nahum Situmorang jadi pahlawan nasional.

Hal ini disampaikan Andar Situmorang kepada topmetro.news, Sabtu (8/6/2019). Menurutnya, tidak adanya respon atas surat permohonan rekomendasi pengajuan pahlawan nasional yang dikirimkannya kepada Anies Baswedan, menjadi salah satu penghambat.

sumber | pojoksatu

Related posts

Leave a Comment