Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemilik Mobil Matik, Apa itu?

pemilik mobil matik

topmetro.news – Bagi para pemilik mobil matik, perlu ada penyesuaian menggunakan transmisi matik dengan benar.

Menggunakan transmisi matik yang tidak sesuai dengan pedoman penggunaan bisa berpotensi terjadi kerusakan. Salah satunya ketika sedang macet di jalan menanjak menggunakan mobil matik.

“Paling sering kesalahan yang dilakukan adalah menggantung injakan pedal gas untuk menahan mobil agar tidak mundur,” ungkap Harry Yanto, Product Panning PT Kreta Indo Artha (KIA), sebagaimana dikutip dari GridOto.com.

Dengan menginjak pedal gas untuk menahan posisi mobil, putaran mesin mobil cenderung meningkat atau menjadi menggerung.

Meningkatnya putaran mesin juga akan menghasilan aliran tekanan oli transmisi yang lebih besar karena menyesuaikan putaran mesin.

“Sedangkan komponen di dalam girboks dalam kondisi stuck atau tertahan, sehingga ada tekanan berlebih yang tertahan dan menyebabkan overheat,” jelas Harry.

BACA JUGA | Benar kah Sering Pindah Gigi D ke N Saat Berhenti Bikin Mobil Matik Jebol?

Pengaruhi Umur Transmisi

Perlu diketahui para pemilik mobil matik, kalau sampai mengalami overheat, umur oli transmisi akan jauh lebih pendek dari kondisi normal.

Umur transmisi yang lebih pendek juga akan berpengaruh pada daya pelumasan komponen di dalam girboks transmisi.

“Daya pelumasan yang berkurang akan meningkatkan risiko gesekan berlebih yang menyebabkan komponen cepat aus,” tekan Harry.

Masih soal transmisi matik, sebelumnya, ada video yang sedang viral tentang transmisi matik mobil ditahan di D saat berhenti atau macet. Dalam video tersebut ditekankan, bahwa sering berpindah dari D ke N atau sebaliknya saat berhenti membuat transmisi matik bisa cepat jebol.

“Saat mobil berhenti, komponen clutch di dalam gearbox transmisi juga akan berhenti bergerak meskipun posisi tuas sedang di D,” buka Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic.

Komponen clutch yang terhubung dengan as roda penggerak pada dasarnya mendapat penyaluran tenaga dari input shaft di dalam torque converter. Sedangkan input shaft bergerak menggunakan putaran turbin yang mendapatkan tenaga dari tekanan oli berasal dari putaran impeller.

“Kalau turbinnya berhenti, otomatis penyaluran tenaga dari tekanan oli terputus di antara impeler dan turbin,” jelas Hermas.

Terputusnya penyaluran tenaga inilah yang membuat kerja transmisi juga ikut berhenti, meskipun tuas sering dipindahkan di posisi D atau N dalam kondisi berhenti.

sumber | GridOto.com

Related posts

Leave a Comment