topmetro.news – Penyanyi asal Kanada, Bryan Adams diserang kritik tajam setelah membuat pernyataan yang menyinggung para ‘pemakan kelelawar, penjual hewan di pasar basah, dan bajingan serakah pembuat virus di akun Instagramnya.
Ungkapan penuh nada kebencian itu diutarakannya setelah acaranya batal diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19. Dalam unggahannya, penyanyi 60 tahun itu marah karena penampilannya di Royal Albert Hall, London harus dibatalkan.
“Malam ini seharusnya adalah awal dari acara panjang di Royal Albert Hall, tapi berkat beberapa pemakan kelelawar, penjual hewan pasar basah. Bajingan serakah pembuat virus, seluruh dunia kini terhenti. Belum lagi ribuan harus menderita atau meninggal karena virus ini,” tulis Bryan Adams dalam Instagramnya seperti dikutip NextShark.
“Pesanku kepada mereka selain terima kasih banyak adalah jadilah vegan,” lanjutnya.
Baca Juga: Killing Them Softly, Kisah Pembunuh Bayaran Berdarah Dingin
Hingga kini unggahan yang disertai dengan videonya yang menyanyikan lagu Cuts Like A Knife itu masih bertengger di laman Instagramnya. Sedangkan cuitannya di Twitter sudah dihapus.
Bryan Adams Dikritik Pedas
Namun, tulisannya itu sudah memicu berbagai kritik pedas yang menyebut dirinya tidak sensitif di masa pandemi yang sudah merenggut nyawa lebih dari 287 ribu jiwa dan 4. 2 juta orang terinfeksi.
Sehari setelah unggahannya menuai kontroversi, Bryan Adams kembali membuat unggahan yang meminta maaf kepada mereka yang tersinggung atas pernyataannya.
“Tidak ada alasan, aku hanya ingin memarahi kekejaman terhadap hewan di pasar basah ini yang kemungkinan menjadi sumber virus dan mempromosikan vegan. Aku punya cinta untuk semua orang dan aku memikirkan setiap orang yang berhadapan dengan pandemi ini di seluruh dunia,” tulisnya yang disertai tagar #banwetmarkets (#larangpasarbasah).
sumber | viva.co.id
