Ini Lima Kekalahan Menyakitkan di Kelas Berat

kekalahan menyakitkan

topmetro.news – Kelas berat merupakan satu dari beberapa divisi yang menarik untuk disimak dalam arena tinju. Pasalnya, kelas ini hampir selalu menyajikan partai KO/TKO, termasuk kekalahan tragis atau menyakitkan.

Ada sejumlah petinju yang menguasai kelas ini. Sebut saja Mike Tyson pada era 1990-an, Wladimir Klitschko pada tahun 2000-an atau Anthony Joshua pada saat ini. Dan para petinju ini pernah merasakan kekalahan yang menyakitkan.

Bagaimana tidak, saat diunggulkan, mereka justru kalah secara tragis dari lawan yang sebenarnya tak terlalu diperhitungkan.

Berikut ini lima partai kelas berat di mana para jagoannya mengalami kekalahan nan tragis. Dirangkum dari The Sun.

BACA JUGA | Usia 53 Tahun, Mike Tyson Tantang Lagi Evander Holyfield

1. James Buster Douglas vs Mike Tyson (Tokyo Dome, Jepang, 1990)

Mike Tyson masuk ke ring tinju dengan status juara dunia dan memiliki rekor tak terkalahkan. Dia bertemu James ‘Buster’ Douglas yang memiliki rekor bertarung 42-1.

Namun kenyataan di atas ring jauh berbeda dari apa yang diprediksi. Douglas tampil sangat impresif dan menorehkan sejarah dalam duel di Tokyo Dome, Jepang. Dia menjatuhkan Mike Tyson sekaligus mencoreng rekor tak terkalahkan si Iron Mike.

Ini termasuk salah satu kekalahan paling menyakitkan dalam sejarah tinju di kelas berat.

Mike Tyson sempat membuat Douglas jatuh pada ronde kedelapan. Sang lawan yang sempoyongan mendapat hitungan dan berusaha bangun. Douglas beruntung karena diselamatkan oleh bel yang berbunyi saat sudah mendapat hitungan kedelapan.

Alih-alih membuat lawan tak berdaya pada ronde berikutnya, Mike Tyson justru berada di dalam tekanan. Pada ronde kesembilan, dia mendapat serangan balik dari Douglas.

Nah, pada ronde ke-10, Mike Tyson harus mengakui kehebatan Douglas. Dia mendapat empat pukulan beruntun yang membuatnya tak berdaya dan mencium kanvas.

Hingga wasit menghitung hingga angka 10, Mike Tyson tak kunjung berdiri sehingga dia dinyatakan kalah KO. Ini merupakan kekalahan pertama nan menyakitkan bagi Si Leher Beton.

Sayang, dua petinju ini tak pernah bertemu lagi. Ketika Mike Tyson berusaha bangkit meraih kembali gelar juara dunia usai menang atas Frank Bruno pada 1996, Douglas justru tenggelam setelah kalah melawan Evander Holyfield.

2. Andy Ruiz Jr vs Anthony Joshua (Madison Square Garden, New York, 2019)

Anthony Joshua datang ke Amerika Serikat dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Bermodalkan rekor tak terkalahkan, petinju Inggris tersebut digadang-gadang bakal meneruskan kejayaannya saat meladeni tantangan Andy Ruiz Jr yang memiliki rekor bertarung 25-1.

Anthony Joshua, peraih medali emas Olimpiade 2012, sudah berada di atas angin ketika membuat Andy Ruiz Jr dua kali mencium kanvas pada ronde keempat.

Namun, di luar dugaan Andy Ruiz Jr bisa melewati rintangan berat tersebut. Pelan tapi pasti, Andy Ruiz Jr yang berpostur lebih pendek, mulai pulih dan melakukan serangan balik.

Puncaknya terjadi pada ronde ketujuh. Kali ini, Andy Ruiz Jr yang membuat Anthony Joshua dia kali mencium kanvas dan pada akhirnya tak bisa bangun sehingga dinyatakan kalah TKO.

Alhasil, Andy Ruiz Jr mengambil alih sabuk juara dunia kelas berat versi WBA (Super), IBF, WBO dan IBO pada 1 Juni 2019.

Pada akhir tahun tersebut, tepatnya 7 Desember 2019, dua petinju itu bertemu lagi dalam duel di Diriyah Arena, Diriyah, Arab Saudi. Kali ini Anthony Joshua harus bersusah payah sebelum diyatakan menang angka atas Andy Ruiz Jr dan sabuk juara versi WBA (Super), IBF, WBO dan IBO kembali terlilit di pinggangnya.

3. Hasim Rahman vs Lennox Lewis (Carnival City Casino, Afrika Selatan, 2001)

Lennox Lewis sangat diunggulkan dalam pertarungan yang berlangsung pada 22 April 2001. Petinju Inggris ini diprediksi bakal dengan mudah mempertahankan gelar saat mendapat tantangan dari Hasim Rahman.

Namun faktanya di luar dugaan. Di hadapan puluhan ribu penonton yang memadati Carnival City Casino, Afrika Selatan, Lennox Lewis dibikin tak berdaya. Satu pukulan keras Hasim Rahman membuat Lennox Lewis tersungkur pada ronde kelima.

Padahal, sepanjang pertarungan tersebut, peraih medali emas Olimpiade 1988 tersebut mendominasi. Kelengahan yang membuat pertahanannya terbuka harus dibayar mahal karena Lennox Lewis kalah KO dan kehilangan gelar juara dunia kelas berat versi WBC, IBF, dan IBO.

Dua petarung ini bertemu lagi dalam laga rematch pada 17 November 2001. Kali ini Lennox Lewis benar-benar tak membiarkan sang lawan beraksi karena dia menjatuhkan Hasim Rahman pada ronde keempat dan menang KO dalam pertarungan di Mandalay Bay Events Center, Paradise, Nevada, Amerika Serikat.

4. Muhammad Ali vs George Foreman (Stade Tata Raphael, Republik Demokratik Kongo, 1974)

George Foreman sangat diunggulkan ketika melawan Muhammad Ali dalam pertarungan di Kongo. Duel ini dikenal dengan sebutan ‘The Rumble in the Jungle’.

Namun Muhammad Ali memutarbalikkan prediksi. Meskipun terus mendapatkan tekanan dari Foreman sepanjang laga tersebut, dia mampu berkelit menggunakan taktik ‘rope-a-dope’.

Alhasil, ‘Big George’ kelelahan meladeni aksi Muhammad Ali. Ini membuat Foreman terjatuh di kanvas pada ronde kedelapan dan kehilangan gelar juara dunia versi WBA, WBC, dan The Ring.

Setelah itu, dua petinju tersebut tak pernah bertemu lagi karena tidak ada rematch.

5. Tyson Fury vs Wladimir Klitschko (Esprit Arena, Duesseldorf, Jerman, 2015)

Tyson Fury menuai hasil kerja kerasnya dalam pertarungan tersebut. Dia berhasil menyabet sabuk juara dunia versi WBA (Super), IBF, WBO, IBO, dan The Ring karena memenangi laga unifikasi di Jerman pada 28 November 2015.

Kala itu, Klitschko datang dengan rekor tak terkalahkan dari 22 pertarungan. Petinju Ukraina ini pun mendominasi kelas berat karena selama 11 tahun menjadi penguasa.

Tak heran jika The Gypsy King, julukan Tyson Fury, sama sekali tak difavoritkan. Justru khalayak mempertanyakan bagaimana petinju Inggris tersebut bisa meladeni petinju sekaliber Klitschko.

Namun dalam pertarungan selama 12 ronde, Klitschko kesulitan. Dia pun dinyatakan kalah angka sehingga kehilangan lima sabuk juara kelas berat. Ini juga termasuk kekalahan menyakitkan dalam sejarah kelas berat.

Setelah itu, Klitschko bertekad melakukan rematch. Sayang, pertemuan kedua mereka tak pernah terwujud karena cedera yang menimpa Tyson Fury serta kasus obat-obatan yang dihadapinya.

sumber | kompas.com

Related posts

Leave a Comment