Robinson Sinurat, Kisah Anak Buruh Tani Lulus S2 dari Columbia University

Anak buruh tani

TOPMETRO.NEWS – Kisah anak buruh tani ini mungkin bisa dijadikan inspirasi. Menggapai pendidikan tinggi sampai di mancanegara memang jadi impian banyak orang. Begitupun Robin alias Obin –panggilan akrab Robinson Sinurat,– putra Medan, membuktikan kesuksesan bisa diraih siapa pun.

Terlahir sebagai putra kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan buruh tani. Dia berhasil lulus S2 Columbia University, wisuda bersama artis cantik Tasya Kamila. Ingin tahu Robinson Sinurat, kisah anak buruh tani yang berhasil lulus S2 Columbia University ini? Simak informasi berikut.

robinson sinurat
Anak Buruh Tani Sayur di Ladang Orang

Berasal dari keluarga sangat miskin, profesi orang tua Robinson Sinurat merupakan petani di ladang orang. Memiliki 7 anak yang harus dibiayai sekolah.

Orang tua Robinson pernah berpesan, pendidikan begitu penting, minimal hingga jenjang SMA. Jika sudah menginjak di dunia kuliah, setiap anaknya harus sanggup membantu biaya pendidikan.

Robinson Sinurat sebagai putra ke 5 merasa memiliki tanggung jawab terhadap ketiga adiknya. Dia memutar otak mencari cara bisa sekolah tinggi tanpa membebani orang tua.

Tiap Hari, Makan Cuma Sekali

Ibunda Robinson, Kotaria Sijabat meminta anaknya untuk melanjutkan kuliah di dalam negeri saja, karena biayanya terhitung lebih terjangkau.

Robinson yang merantau di Palembang kala itu harus memutar otak, bagaimana bisa berhemat dan mendapat indekos harga murah.

Saat mengantar seorang temannya mencari kos, sebuah keberuntungan besar datang padanya.

Dia mendapat tawaran untuk menjaga kos-kosan. Setiap bulannya bayar semampu Robinson.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA WARGA, NKRI UTUH TERJAGA

Demi menghemat di kota perantauan, dia rela hanya makan sekali pada sore hari. Apabila tengah malam merasa lapar, cukup makan 3 butir biskuit kelapa.

Sisanya disimpan lagi untuk keesokan harinya.

Giat ke Bidang Sosial

Pencapaian luar biasa di bidang akademik dan sosial dilalui Robinson Sinurat selama mengenyam pendidikan di Universitas Sriwijaya.

Obin, sapaan akrabnya dikenal supel dan sangat aktif berorganisasi. Sampai menjabat sebagai ketua perkumpulan warga Batak.

Selain mendirikan organisasi kampus, Himpunan Mahasiswa Geofisika. Setelah menyelesaikan studi, Obin bertolak ke Jakarta untuk memenuhi tawaran pekerjaan sebagai Koordinator Program, Bidang Kepemudaan di Global Peace Foundation.

Belajar di University of Nebraska

Berbagai pendaftaran beasiswa S2 ke Amerika telah dicoba Obin. Termasuk mencoba meraih beasiswa Young Southeast Asian Leaders Initiative dari pemerintah Amerika Serikat. Kegagalan tidak pernah menyurutkan semangatnya.

Obin terpilih mengikuti pembelajaran di University of Nebraska, kota Omaha selama lima minggu. Dari situlah Obin belajar bahasa Inggris lebih fasih, bicara di depan umum, mengembangkan keterlibatan warga sesuai jiwa sosialnya, serta belajar kepemimpinan.

Berhasil Beasiswa di Negeri Paman Sam

Perjuangan yang berbuah manis. Selama satu tahun Obin belajar TOEFL. Hingga akhirnya dapat lolos beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Pendidikan) dan diterima di berbagai negara, Amerika, Inggris, Australia, dan Belanda.

Obin memutuskan untuk memilih Jurusan ‘social work’ di Columbia University, New York. Salah satu kampus terbaik yang dipilih juga oleh penyanyi cilik Tasya Kamila.

Dia tergabung dalam PERMIAS (Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat) dan bersama teman-temannya membuat International Student Caucus di kampus. Dari sanalah terjalin persahabatan di antara keduanya.

Ajak Orang Tua Keliling New York

Obin sangat berkeinginan mengajak kedua orang tuanya menemani wisuda S2 dan berkeliling New York. Dia menggunakan uang hasil tabungannya untuk biaya terbang Mamak dan Bapak, panggilan Obin pada keduanya.

Ini menjadi salah satu harapan Obin yang terkabul. Karena pada waktu wisuda S1, hanya Mamak saja yang mendampinginya.

Setelah menyelesaikan studi S2, Obin bekerja sebagai Counseling Specialist di lembaga nirlaba, Queens Community House, New York. Akhirnya dia mampu membuktikan pada teman-temannya yang pernah memandang rendah dirinya.

Sebuah bukti nyata pada kedua orang tuanya pula, bahwa anak buruh tani yang hidup pas-pasan bisa memiliki anak lulusan luar negeri. Prinsip hidup yang selalu Obin terapkan, “Berani, jujur, mau berjuang”.

Orang Tua Terima Penghargaan dari Kemendikbud

Orang tua Obin memang layak menjadi panutan. Sebuah prestasi luar biasa dari dua sosok yang SD saja tidak lulus, bisa mendidik anak-anaknya menjadi pemuda mengagumkan.

Hingga November 2019, orang tua Obin menerima penghargaan sebagai ‘Orang Tua Hebat’ dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BACA SELENGKAPNYA | Kisah Simalango Anak Petani, Berkat Doa Orang Tua Lulus Anggota Polri

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, lulus anggota Polri, siapa yang tak bangga? Begitu pun dengan orangtua yang satu ini. Bagaimana tidak berkat doa-doanya selama ini, buah hatinya Boylar Gontas Malango berhasil dan lulus anggota Polri.

Sekadar diketahui, Boylar Gontas Malango anak dari keluarga petani di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Kehidupan ekonomi yang serba terbatas, bukan menjadi penghalang bagi seorang pemuda yang tinggal di Dusun IV Kelampaian, Desa Muara Dilam itu. Dari kondisi ini, orangtuanya J Simalango dan ibundanya N Marbun tak henti-hentinya berdoa. Tak pelak lagi,anak ke-2 dari 3 bersaudara itu akhirnya lulus anggota Polri di wilayah Polda Riau.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | merdeka

Related posts

Leave a Comment