topmetro.news – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (Amerika Serikat) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun hijau di perdagangan pasar spot.
Pada Jumat (5/6/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp14.100. Rupiah menguat 0,46% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara di perdagangan pasar spot, Rupiah juga menguat. Pada pukul 10.05 WIB, US$1 dihargai Rp13.910 di mana Rupiah menguat tajam 1,01%.
Kala pembukaan pasar, Rupiah sudah menguat tetapi tipis saja di 0,07%. Seiring perjalanan, apresiasi Rupiah semakin menebal dan Dolar AS sudah terdorong ke bawah Rp14.000.
Tidak cuma Rupiah, hampir seluruh mata uang utama Asia pun menguat di hadapan Dolar AS. Namun apresiasi yang lebih dari 1% sudah cukup untuk membawa Rupiah ke puncak ‘klasemen’ mata uang Benua Kuning.
Apresiasi Rupiah
Kemarin, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS cenderung melemah di hadapan greenback karena aksi ambil untung. Pelemahan juga dialami mata uang Asia lainnya. Harap maklum, Rupiah dkk sudah menguat sangat tajam sejak awal kuartal II-2020. Bahkan Rupiah jadi mata uang dengan apresiasi paling tinggi di Asia.
Namun investor hanya betah sehari melakukan profit taking. Sebab, sentimen positif yang merebak di pasar terlalu berharga untuk dilewatkan.
Pada pekan yang berakhir 30 Mei, jumlah klaim tunjangan pengangguran di AS turun 249.000 menjadi 1,87 juta. Ini menjadi kali pertama sejak pertengahan Maret klaim tunjangan pengangguran berada di bawah 2 juta.
“Sebelumnya terlihat bahwa jumlah pengangguran melesat di berbagai industri. Sekarang lajunya mulai melambat atau bahkan dalam tren berbalik. Ini adalah sebuah kemajuan,” tegas Robert Frick, Ekonom di Navy Federal Credit Union yang berbasis di Virginia, seperti diberitakan Reuters.
Data di Negeri Paman Sam itu semakin memberi konfirmasi bahwa ekonomi dunia sedang menuju pemulihan. Seiring pelonggaran pembatasan sosial (social distancing) karena perlambatan penyebaran Covid-19, aktivitas masyarakat mulai semarak sehingga roda ekonomi yang sempat mandek kini berputar kembali.
Berbekal optimisme pemulihan ekonomi dunia, investor akan kembali bernafsu memburu aset-aset di pasar keuangan Tanah Air. Hasilnya, Rupiah kembali nyaman menapaki jalur hijau.
sumber | CNBC Indonesia