topmetro.news – Sebuah gedung pertemuan kecamatan di pusat kota pada masa itu, yang kini menjadi Desa Pasar Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil yang memiliki banyak nilai histori pada masanya, kini ditinggalkan dan terbengkalai.
Bangunan tua itu dulunya adalah gedung pertemuan dan tempat para tokoh pemekaran Kabupaten Aceh Singkil melakukan pertemuan. Baik di bidang pemerintahan maupun tempat silaturahim. Dan eksistensinya pada masa itu sangat diunggulkan, karena satu-satunya bangunan di kecamatan yang paling bagus.
Namun akibat musibah Tsunami melanda Aceh, khususnya Aceh Singkil pada tahun 2006 silam, bangunan itu ditinggalkan dan tidak ada diperbaiki lagi.
“Melawan lupa. Lama saya memandang bangunan bersejarah itu yang kini dibiarkan hancur tanpa ada direnovasi. Padahal gedung itu adalah saksi bisu pemekaran Aceh Singkil,” ucap Asmaudin tokoh pemekaran Aceh Singkil yang pada masa itu menjabat sebagai Camat, Senin (8/6/2020).
Pahitnya Perjuangan Pemekaran
Kata dia, sangat banyak histori dari gedung tersebut. Keputusan dan kebijakan politik lahir dan disahkan di gedung pertemuan itu. “Sudah 21 tahun usia Aceh Singkil, gedung ini menjadi saksi bisu bagaimana pahit getirnya perjuangan melahirkan kabupaten ini,” kata Asmaudin dengan mata berkaca-kaca.
Asmaudin pun berharap, agar Pemerintah Aceh Singkil memberikan perhatian kepada bangunan itu. Sehingga generasi muda bisa mengetahui bagaimana sejarah perjuangan pemekaran Aceh Singkil.
“Kami berharap Pemerintah Aceh Singkil saat ini dapat memanfaatkan dan membangun kembali gedung itu. Supaya nilai histori masa dulu dapat diingat kembali,” kata dia.
“Sehingga para anak-anak kita ke depanya dapat tahu bahwa perjuangan dalam memekarkan Kabupaten Aceh Singkil itu banyak sekali rintangan,” tutup dia.
reporter | Rusid Hidayat Berutu
