TOPMETRO.NEWS – Bangkrut gegara Corona, mungkin masuk akal. Banyak usaha yang memang harus gulung tikar gegara Wabah virus corona yang menyerang sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. Ini pulalah yang membuat berbagai sektor mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Sektor Bisnis Banyak yang Bangkrut Gegara Corona
Indonesia sebagai negara yang turut terdampak juga tak luput dari dampak yang ditimbulkan pandemi ini, terutama di sektor ekonomi. Berbagai usaha milik warga yang terpaksa memutuskan untuk gulung tikar bahkan sudah tak terhitung jumlahnya.
Sulit Gaji Karyawan
Rata-rata memutuskan untuk tidak lagi beroperasi lantaran sulitnya menggaji karyawan hingga sulitnya survive di tengah situasi pandemi.
Pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat wabah yang berasal dari Wuhan, China ini. Salah satu warganet di media sosial Twitter membagikan rekaman video sebuah kolam renang yang beralih fungsi jadi kolam ikan lele karena bangkrut.
Kolam Renang Milik Fun Park Villa
Dalam keterangannya, kolam itu salah satu wahana yang dimiliki Fun Park Villa. Ia juga menyebut, pihak pengelola sempat melakukan persiapan besar-besaran di awal tahun 2020, namun tak dinyana wabah corona membuat mereka kesulitan mengembalikan kestabilan keuangan.
“Kolam renang Fun Park Villa blok W bangkrut, beralih fungsi dulu jd kolam lele guys. Jadi gara-garanya pas banjir tgl 1 Januari kan manajemen keluar uang banyak tuhh buat bersih-bersihinin kolam. trus pas dia udh siap untuk beroperasi lagi, eh coronaaa. Jadi gada income samsek, ga balik modal. Akhirnya bangkrut 🙁 gt guysss,” tulis @sabiladinta, pengunggah video tersebut.
Tidak sedikit warganet Twitter yang turut bernostalgian dengan kolam itu. Kebanyakan dari mereka mengaku memiliki kenangan di kolam renang itu.
”Tiap ambil nilai renang SD-SMP ke sini. Beberapa kali baju renang gua ketinggalan di sini, pas balik udh ga ada. sekarang jadi kolam lele,” ujar @leiinot.
BACA SELENGKAPNYA | Harga Tiket ‘Selangit’, Garuda Kok Bisa Bangkrut?
Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, lantaran merugi 99,1 juta dolar AS atau setara Rp1,32 triliun (kurs Rp13.327 per USD) pada kuartal I-2017, PT Garuda Indonesia belakangan diisukan terancam bangkrut.
Menurut anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto, ancaman kebangkrutan maskapai milik perusahaan ‘plat merah’ itu disebabkan adanya mis management diinternalnya yang cukup serius.
reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | suara/SuaraJawaTengah
