Korban Corona Bertambah, Komisi II DPRD Medan Soroti Penyemprotan Disinfektan

angka penularan Covid-19

topmetro.news – Komisi II DPRD Kota Medan mempertanyakan keefektifan penyemprotan disinfektan yang selama ini dilakukan. Pasalnya, angka penularan Covid-19 di Kota Medan masih terus meningkat.

Pernyataan ini dilontarkan Wakil Ketua Komisi II Sudari ST usai RDP dengan BPBD Kota Medan di Ruang Rapat Komisi II, Selasa (23/6/2020).

Kata Sudari, BPBD harus melakukan evaluasi terkait penyemprotan disinfektan di ruang publik. Koordinasi dengan ahlinya, apakah formula yang dibuat sesuai atau tidak. “Jangan-jangan tidak efektif penyemprotan disinfektan ini, karena kurva penyebaran Covid-19 terus naik,” jelas dia.

Selain itu, dia juga meminta agar BPBD membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas dan lengkap dalam langkah penyemprotan. Sudari mengaku miris melihat kerja penanganan Covid-19, karena kegiatan ini tidak memiliki SOP yang jelas. “Penyemprotan ini, kalau memang tidak berfungsi untuk apa dilakukan,” tuturnya.

Selain itu, disoroti juga anggaran biaya pemakaman Covid-19 yang mencapai Rp880 juta. Jumlah korban warga Medan hanya 103 orang. Dengan biaya sebesar Rp5 juta per jenazah, harusnya biaya yang dikeluarkan untuk warga Medan hanya sekitar Rp515 juta. Sisa anggaran sebanyak Rp365 juta untuk pemakaman 87 yang bukan warga Medan, harusnya bisa ditagih ke pemerintah daerahnya.

“Banyak itu anggarannya. Harus ada upaya penuh dalam menagih biaya penguburan bagi korban meninggal yang bukan penduduk kota Medan,” katanya.

Pengeluaran BPBD

Sementara, Afif Abdillah menuturkan, dalam hal penyemprotan disinfektan, harus ada standar 14 hari di titik yang sudah terbukti ada PDP ataupun yang positif. “Kalau memang setelah ditest di lingkungan tersebut tidak ada yang positif setelah 14 hari, maka wilayah tersebut sudah bisa dikatakan relatif steril,” terangnya.

Daftar Rekapitulasi Pengeluaran Covid-19 yang diserahkan BPBD Kota Medan, telah dikeluarkan sebesar Rp7,08 miliar. Dana terbesar digunakan untuk belanja pengadaan cairan disinfektan, hand sanitizer dan hand soap senilai Rp3,19 miliar. Kemudian biaya pengadaan APD, pompa, toa, dan wastafel Rp1,81 miliar. Serta biaya pemakaman senilai Rp880 juta.

Sekretaris BPBD Kota Medan Nurly mengatakan, dana yang dianggarkan untuk penanganan Covid-19 Rp9,22 miliar. Saat ini, yang sudah terealisasi Rp7,08 miliar. “Dana termasuk juga untuk uang minyak, uang lelah ASN, satgas, dan TNI/Polri dengan nilai sekitar Rp1 miliar,” terangnya.

Selain itu, biaya pemakaman sebesar Rp880 juta. Sebanyak 103 warga Medan dan 87 dari luar Medan. “Setiap pemakaman dikasih uang pemakanan Rp5 juta,” katanya. “Dimulai sejak 17 Maret 2020 hingga sekarang. Dana semuanya dari anggaran Pemko Medan,” sambungnya.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment