Sekjen PDIP: Pembakar Bendera PDI Perjuangan Kami Proses Hukum

pembakaran Bendera PDIP

topmetro.news – PDI Perjuangan sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera partai. Hal itu disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan persnya, Rabu (24/6/2020), menanggapi pembakaran Bendera PDIP oleh pendemo.

“PDI Perjuangan ini partai militan. Kami punya kekuatan grass-roots dan kekuatan ini kami dedikasikan sepenuhnya bagi kepentingan bangsa dan negara. Meskipun ada pihak yang sengaja memancing di air keruh, termasuk aksi provokasi dengan membakar bendera partai, kami percaya rakyat tidak akan mudah terprovokasi,” katanya.

Disampaikannya, bahwa seluruh kekuatan partai saat ini fokus pada upaya membantu rakyat dalam melawan Pandemi Covid-19. “Presiden, wapres, dan seluruh jajaran kabinet didukung oleh seluruh kader PDI Perjuangan yang antara lain terdiri dari 128 anggota DPR RI, 18 Ketua DPRD, 416 anggota DPRD Provinsi, 3.232 anggota DPRD kabupaten kota, dan 237 kepala daerah dan wakil kepala daerah serta 1,43 juta pengurus partai, menyatu dengan rakyat, memerangi Covid-19 dengan seluruh dampaknya secara sosial dan ekonomi. Itulah skala prioritas kita bersama,” beber dia.

“Karena itulah mereka yang telah membakar bendera partai, PDI Perjuangan dengan tegas menempuh jalan hukum. Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 1996, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi,” sambung Hasto.

Sikap PDI Perjuangan

Ada pun berkaitan dengan proses Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, sikap PDI Perjuangan sejak awal ditegaskan bahwa partai mendengarkan aspirasi. Kemudian terus mengedepankan dialog. “Rancangan undang-undang selalu terbuka terhadap koreksi dan perubahan, agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat. Jadi sebaiknya semua menahan diri dan menghindarkan dari berbagai bentuk provokasi,” jelasnya.

Dia pun mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara besar yang begitu beragam. “Dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas hingga ke Rote sangat majemuk. Kita bersatu karena Pancasila,” kata dua.

Hasto pun mengajak semua pihak belajar dari konflik di Suriah, Yaman, Libya, dan lain-lain. “Rakyat di negara-negara tersebut akhirnya menjadi korban. Indonesia memiliki nilai luhur untuk bermusyawarah, jadi itulah yang harusnya kita kedepankan. Untuk itu mari kedepankan proses hukum dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan diinstruksikan agar tidak terprovokasi,” tutupnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment