Mendagri Salut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Berhasil Dorong Realisasi NPHD

gubernur sumut

topmetro.news – Mendagri (menteri Dalam Negeri), Tito Karnavian salut kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang berhasil mendorong realisasi NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 mendatang. Gubernur Sumut telah mendorong 23 kabupaten/kota, dalam merelisasikannya.

Karena, meskipun seluruhnya dinyatakan siap melaksanakan Pilkada. Namun masih ada beberapa kendala seperti realisasi NPHD kepada KPUD, Bawaslu dan petugas keamanan daerah di Sumut. Hasilnya, ketika pertemuan Mendagri Tito Karnavian dan Mahfud MD, di Rakor Kesiapan Pelaksaan Pilkada Serentak Tahun 2020, di Grand Aston City Hall, Jalan Balai Kota Nomor 1, Medan, pada Jumat (3/7/2020), pencairan NPHD untuk KPUD, Bawaslu dan petugas keamanan sebagian besar sudah terealisasi.

Baca Juga : Kinerja Belum Maksimal, Gubsu Akan Evaluasi Pejabat Eselon II

“Setelah mendapat informasi tersebut kita langsung berkoordinasi, dengan kepala daerah agar segera merealisasikan NPHD, sehingga Pilkada 2020 bisa berjalan lancar. Dan saat rapat ini para kepala daerah yang realisasinya masih rendah, juga berkomitmen akan segera mencairkannya,” kata Edy Rahmayadi usai rakor.

Gubernur Sumut juga menekankan agar Pilkada di Sumut kali ini, benar-benar menjadi pesta demokrasi untuk rakyat. Edy Rahmayadi tidak ingin Pilkada malah membuat daerah-daerah di Sumut mencekam.

“Saya ingin pesta demokrasi ini benar-benar menjadi pesta untuk rakyat. Bukan malah membuat kondisi daerah penyelenggaranya menjadi mencekam baik, karena keamanan juga karena Covid-19,” kata Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan, di Rakor Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 Provinsi Sumut.

Mendagri Salut Kepada Gubernur Sumut

Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, saat ini hanya sebagian kecil daerah di Sumut yang belum mencairkan NPHD untuk KPUD, Bawaslu dan petugas keamanan, seperti Mandailing Natal dan Samosir. Walau begitu usai Rakor yang dihadiri 23 kepala daerah, yang akan menyelenggarakan Pilkada berkomitmen untuk segera merealisasikan NPHD.

“Sebelum ke sini, Saya langsung berkoordinasi dengan Pak Edy, lewat telepon terkait ‘rapor merah’ ini dan langsung direspons beliau. Saya salut, Pak Edy langsung koordinasi dengan kepala-kepala daerah dan hasilnya langsung terlihat,” kata Tito, saat memberikan sambutan.

Tito mengingatkan kepala daerah, agar menyelesaikan pencairan NPHD paling lambat minggu depan. Hal ini dikarenakan 15 Juli 2020, petugas KPUD mulai pemutakhiran data yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

“Pemda yang realisasinya belum 100% paling lambat minggu depan untuk pencairan, karena 15 Juli sudah mulai pemutakhiran data door to door. Dan kabar baiknya Madina dan Samosir berkomitmen menyelesaikannya 7 Juli. Ini untuk pengamanan, operasional dan proteksi petugas KPUD terhadap Covid-19,” pungkas Tito.

Menkopolhukam Menilai Sumut Siap Laksanakan Pilkada Serentak

Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan, Sumut siap untuk melaksanakan Pilkada serentak 9 Desember 2020. Mahfud menekankan, agar masyarakat Sumut menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan mendapat pemimpin daerah yang baik.

“Semua daerah sudah siap melaksanakan Pilkada. Jadi nanti tidak ada lagi masalah yang berarti. Saya harap masyarakat menjunjung tinggi demokrasi, dan mendapat pemimpin yang amanah,” ujar Mahfud.

Ketua DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung menegaskan, agar Pilkada dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Pilkada kali ini berbeda, dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat. Ada 105 juta orang dan 3 juta penyelenggara Pilkada 2020. Jadi kita harus serius soal protokol kesehatan.” Tegas Doli.

Sebelumnya, Ketua KPU Sumut Herdensi Adnin menyampaikan, Sumut siap melaksanakan Pilkada serentak 9 Desember mendatang, dan akan melakukan rapid test kepada 19.250 petugas pemutakhiran data.

Baca Juga : Gubernur Sumut Terbitkan Surat Edaran Masa Belajar Siswa Diperpanjang

Disebutkannya, persentase pencairan anggaran Pilkada secara umum, tidak mempengaruhi pelaksanaan. “Di awal sempat ada persoalan anggaran di beberapa kabupaten/kota, karena anggaran itu dihibahkan kabupaten/kota, tidak sesuai harapan yang diminta KPU. Tetapi sejauh ini tidak menghambat tahapan pelaksanaan Pilkada,” jelas Herdensi.

Tentang NPHD, Herdensi memaparkan, jumlah keseluruhan NPHD dari 23 kabupaten/kota sebesar Rp655.676.483.343. “Jadi jumlah tersebut yang sudah dicairkan sebanyak Rp281.518.999.303,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprov Sumut ,Basarin Yunus Tanjung mengatakan seluruh tahapan yang sudah berjalan, hampir tidak ada kendala berarti. Meskipun diakuinya ada beberapa daerah yang perlu percepatan.

“Ini kan baru 30% tahapan berjalan. Pada umumnya uang di NPHD itu sudah 44% secara rata-rata. Hanya ada beberapa daerah yang belum sampai 40%, itu, yang kita dorong untuk percepatannya,” jelas Basarin. (TMN-ERRISJN)

Related posts

Leave a Comment