Sering Keputihan, Ibu Hamil Berisiko Air Ketuban Pecah Lebih Awal

Air ketuban pecah

TOPMETRO.NEWS – Air ketuban pecah, normalnya saat ibu hamil akan segera melahirkan. Namun pada kondisi tertentu, bukan tidak mungkin cairan itu justru keluar saat umur janin belum cukup untuk lahir.

Penyebab air ketuban pecah bisa diakibatkan berbagai faktor. Namun menurut dokter spesialis kandungan dr Noviyani Sugiarto, SpOG, air ketuban pecah sebelum waktunya paling banyak terjadi karena si ibu mengalami keputihan.

“Seringkali terjadi karena adanya infeksi akibat keputihan, infeksi saluran kemih. Walaupun tidak bergejala tapi kalau diperiksa secara klinis, saat diperiksa bisa ada bakterinya. Jadi kalau infeksi keputihan itu sudah harus diperiksa,” kata Novi saat siaran langsung Instagram Mother & Baby, Kamis (30/7/2020).

Selain itu, ibu yang pernah mengalami ketuban pecah kemungkinan akan terulang kembali saat kehamilan berikutnya. Penyebab lain, lanjut Novi, bisa diakibatkan riwayat melahirkan prematur atau lantaran mulit rahim terlalu pendek.

Novi menjelaskan ibu yang mengalami ketuban pecah harua segera ke rumah sakit. Sebab perawatan perlu dilakukan dengan pemberian antibiotik.

“Kalau (usia janin) belum cukup bulan harus dimatangkan dulu parunya. Kalau sudah cukup bulan bisa segera dirangsang. Bisa dengan pemberian obat lewat vagina atau cairan infus,” katanya.

Ia menegaskan, rangsangan yang dilakukan akibat air ketuban pecah tidak boleh dilakukan sendiri. Perlu penangan langsung dari tim medis. Selain itu, lanjutnya, kondisi janin juga menentukan tindakan media selanjutnya.

“Harus dipantau dulu dengan detak jantung janin. Kalau denyutnya terganggu, mungkin tidak kita teruskan rangsangan tapi langsung opersi. Misalnya adanya akibat kompresi tali pusar. Karena ketuban dibutuhkan agar tali pusar tidak tertekan,” ujarnya.

BACA SELENGKAPNYA | Awas! Ibu Hamil Rentan Terinfeksi Covid-19

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Sumut mengimbau, ibu hamil masuk ke dalam kelompok rentan infeksi Covid-19, bersama dengan orang lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta/komplikasi.

Karena itu, untuk menghindari risiko kesehatan hingga kematian, baik pada ibu atau bayi perlu perhatian ekstra kepada ibu hamil.

Hal itu ditegaskan Pengurus POGI Sumatera Utara, Iman Helmi Effendi di Media Centre Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (9/7/2020) lalu.

reporter | Dpsilalahi
sumber | suara/alodokter

Related posts

Leave a Comment