Seperti Bom Hiroshima, Ledakan Beirut Diduga dari Gudang Bahan Peledak

Ledakan Beirut

topmetro.news – Ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Libanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan yang menghancurkan kawasan pelabuhan itu menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya.

Kantor berita Libanon, NNA, dan sumber dari aparat setempat yang dihimpun Reuters, menyebutkan, area pelabuhan itu dipenuhi oleh gudang-gudang penyimpanan bahan peledak. Meski demikian, pemicu ledakan dahsyat itu masih belum diketahui.

Selain bahan peledak, sumber keamanan lain mengatakan, ada bahan kimia yang disimpan di daerah itu. Penuturan sumber lainnya yang dikutip CNN menduga ledakan berasal dari pabrik petasan.

Kumpulan foto dan video yang terekam warga setempat memperlihatkan besarnya guncangan ledakan ini. Ledakan pertama tampak seperti kobaran api besar. Lalu diikuti oleh ledakan kedua dan langsung mengirimkan gelombang kejut ke seluruh area ibu kota.

“Saya melihat ‘bola api’ dan asap mengepul di atas Beirut. Orang-orang berteriak dan berlari, mereka berdarah dan terluka. Balkon-balkon seakan ‘terbang’ dari bangunan. Kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan,” kata seorang saksi mata Reuters.

Menteri Kesehatan memastikan jumlah korban sangat tinggi dan akan terus bertambah.

BACA JUGA | Beirut Lebanon Meledak, 4.000-an Orang Jadi Korban

Ledakan Bom Atom

Ledakan di Lebanon begitu dahsyat. Saking besarnya, Gubernur Beirut Marwan Abboud teringat dengan peristiwa jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

“Ini mirip dengan yang terjadi di Jepang di Hiroshima dan Nagasaki. Mengingatkan saya dengan hal itu. Dalam hidup saya belum pernah melihat kehancuran seperti ini,” kata Abboud seperti dikutip dari CNN.

“Ini adalah bencana nasional,” sambung dia.

Senada dengan Abboud, seorang warga Beirut yang jadi saksi mata kejadian menuturkan insiden tersebut sangat menyeramkan. “Kami mendengar ledakan. Dan kami melihat (awan ledakan berbentuk) jamur,” ucap warga Beirut kepada AFP.

“Kekuatan ledakan menyebabkan kita terdorong ke belakang apartemen,” kata dia.

Ledakan di Lebanon disebabkan meledaknya 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang Pelabuhan Beirut. Senyawa kimia ini biasanya digunakan untuk bahan baku pupuk dan campuran bahan peledak.

Sampai saat ini, sudah 78 orang tewas dan lebih 4.000 lainnya menderita luka-luka.

Akibat besarnya ledakan, bangunan sejauh 10 kilometer dari lokasi insiden juga mengalami rusak. Jalanan kota Beirut bahkan dipenuhi pecahan kaca.

sumber | kumparan

Related posts

Leave a Comment