Kembali Dua Warga Aceh Singkil Terpapar Covid-19

Gugus Tugas Aceh Singkil

topmetro.news – Setelah mengikuti tes swab dari 80 orang yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Aceh Singkil yang disinyalir kontak langsung dengan dua orang dokter inisial K (32) dan G (32) positif Covid-19 hasilnya sudah keluar.

Menurut penuturan Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Aceh Singkil Dr Darul Amany Mars, ada dua orang yang dinyatakan positif Covid. Kedua orang tersebut berinisial A dan S. Dimana keduanya bekerja sebagai ASN di Aceh Singkil dan berstatus suami istri.

Untuk mengantisipasi penyebaran wabah pandemi tersebut pihak Puskesmas Singkil berkerja sama dengan Pemerintah Desa Ujung tempat suami istri itu tinggal melakukan penyemprotan disinfektan.

“Hari ini pihak Puskesmas yang diketuai langsung oleh Kepala Puskesmas bersama pemerintah desa melakukan penyemprotan,” ucap Yusri, salah seorang perangkat Desa, Senin (10/8/2020).

“Hal ini kami lakukan untuk mengantisipasi merebaknya wabah pandemi di desa kami ini. Serta mensterilisasi wilayah sekitar,” tuturnya.

Isolasi Positif Covid-19

Sementara itu Kepala Puskesmas Singkil Dr Ayi menjelaskan, bahwa kegiatan penyemprotan tersebut setelah mendapat informasi dari Jubir Gugus Tugas soal kedua orang terpapar positif Covid 19 tersebut.

“Penyemprotan kita lakukan setelah mendapat informasi dari tim gugus. Selanjutnya kedua orang tersebut sudah dilakukan isolasi secara mandiri di rumahnya,” tutur Dr Ayi.

Kini setelah dilakukan isolasi secara mandiri di rumah akan dikontrol perkembangannya setiap hari selama 14 hari ke depan. Dengan pengawasan yang ketat serta memberikan obat dan mengecek perkembangan suhu tubuh mereka. “Kita pastikan mereka tidak keluar rumah dengan berkerjasama dengan pihak desa,” jelasnya.

Selain itu ucapnya, saat ini juga Puskesmas Singkil dilakukan ‘lockdown’ sejak inisial K yang bekerja disana terpapar Covid 19. Namun masyarakat Kecamatan Singkil tidak usah khawatir karena Puskesdes di lima titik di Kecamatan Singkil masih buka.

Mengenai kenapa dilakukan isolasi di rumahnya secara mandiri, karena keduanya tidak ada mengalami gejala sesak. “Cukup dengan isolasi secara mandiri di rumah dengan tetap diawasi belum perlu diisolasi ke RSU,” jelasnya.

“Sama halnya dengan Dr K di Banda Aceh. Dirinya pun hanya mengisolasi secara mandiri di rumahnya. Tidak di RSU,” tutupnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment