Pemain PSMS Asal Karo ini Sudah Biasa dengan Erupsi Sinabung

Pemain PSMS Medan

topmetro.news – Pemain PSMS Medan, Andre Sitepu, mengaku sudah terbiasa dengan erupsi Sinabung. Pasalnya bek andalan PSMS Medan ini berasal dari Tanah Karo.

Seperti yang diketahui, Senin (10/8/2020), terjadi erupsi pada Gunung Sinabung sebanyak dua kali. Yang pertama pada pukul 10.16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak. Atau 7460 meter di atas permukaan laut.

Satu jam kemudian pada pukul 11.17 WIB kembali terjadi erupsi susulan dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak. Atau 4.460 meter di atas permukaan laut.

Saat dihubungi tim topmetro.news melalui WhatsApp, Andre Sitepu sedang berada di Berastagi bersama seluruh pemain dan official PSMS lainnya.

Disana pemain PSMS akan menjalani program latihan selama sepekan untuk meningkatkan daya tahan (endurance), stamina, serta VO2MAX.

Andre Sitepu mengatakan bahwa abu vulkanik akibat dari erupsi Sinabung itu memang berbahaya. Namun dirinya mengaku bahwa ini adalah hal biasa baginya.

“Abu vulkaniknya berbahaya. Tapi karena sudah terbiasa dengan erupsi Sinabung, saya sudah merasa hal yang biasa kalo Gunung Sinabung erupsi,” ucapnya.

BACA JUGA | PSMS Medan Bakal Rekrut Pemain Lagi untuk Posisi ini

Pemain dan Official di Zona Aman

Andre menambahkan bahwa lokasi tempat dirinya dan Tim PSMS berada tidak jauh dari Gunung Sinabung. Namun, Andre menjelaskan bahwa mereka berada dalam zona aman. Andre pun berharap agar pemain dan official tidak panik.

“Intinya jangan panik. Lokasi tempat tinggal kita memang tidak jauh dari Gunung Sinabung. Tapi dalam zona aman,” ucapnya.

Menurutnya, zona merah yang ada di Tanah Karo memang sudah tidak bisa lagi ditempati oleh masyarakat. “Karena yang zona merah itu sampai sekarang memang gak bisa lagi ditinggali warga sekitar,” terang Andre.

Andre juga mengatakan bahwa saat ini kondisi seluruh pemain dan official yang sedang berada di Berastagi dalam kondisi sehat. “Kondisi sehat semua,” tutupnya.

reporter | Nita Veronika Simbolon

Related posts

Leave a Comment