Single Ketiga Niesya Harahap: Aku Melihat Indonesia

Aku mendengar Indonesia

topmetro.news – “Jikalau ‘ku mendengar kicauan burung di pucuk pohonan rindang; aku ‘tak mendengar kicauan itu. Jikalau ‘ku mendengar nyanyian ribuan pulau bersahut-sahutan; aku ‘tak mendengar nyanyian itu.
Aku mendengar Indonesia…”

Frasa kalimat di atas adalah cuplikan teks nyanyian dari single ketiga Niesya berjudul ‘Aku Melihat Indonesia’. Dalam waktu dekat ini, Niesya — penyanyi asal Kota Medan yang belakangan ini sedang mempersiapkan studi S2 bidang psikologi di Universitas Indonesia itu — akan meluncurkan album singlenya yang ketiga.

“Lagu ini aku buat khusus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 pada Bulan Agustus tahun 2020 ini. Teks lagunya sendiri merupakan interpretasi dari satu puisi yang ditulis oleh Ir Soekarno, Aku Melihat Indonesia,” demikian ungkap Niesya.

Ketertarikan Niesya dengan tokoh Presiden RI pertama ini bermula ketika ia banyak membaca tentang Soekarno dari buku-buku koleksi perpustakaan orangtuanya, maupun referensi dari sumber lainnya. Ia juga terlibat dalam forum diskusi daring ‘Sukarno Menurut Sepuluh Pemuda Pemudi’, yang digagas Majalah Sejarah Online ‘Historia.id’ pada Bulan Juni 2020 lalu.

Liputan Khusus Niesya

Niesya Ridhania Harahap | topmetro.news

Dari forum diskusi tersebut, Niesya juga mendapat liputan khusus ‘Nama dan Peristiwa: Penyanyi Niesya Harahap Mengagumi Kepedulian Soekarno pada Budaya’. (Kompas, 15 Juni 2020).

“Dalam puisi ‘Aku Melihat Indonesia’, kita bisa melihat bagaimana kecintaan Presiden Soekarno terhadap Indonesia lewat kalimat-kalimat puitis tentang keindahan alam, keberagaman budaya serta flora dan fauna. Menurutku, puisi tersebut memperlihatkan bagaimana rasa cinta pada bangsa diungkapkan,” lanjut Niesya.

Singlenya yang ketiga ini bakal cukup berbeda dibanding dengan dua lagu yang telah diterbitkan sebelumnya, ‘Gundah’ dan ‘Kepergiaanmu’. Jika dua lagu sebelumnya itu lebih kuat sentuhan unsur ‘pop music’, single ketiga yang diaransemen Irwansyah Harahap itu, Niesya merasa lebih sesuai bernuansa ‘folk music’.

Dua lagu single sebelumnya cukup mendapat perhatian publik musik di Indonesia. Lagu pertamanya berjudul ‘Gundah’ yang diterbitkannya Bulan Februari 2020, masuk di berbagai playlist di Spotify. Seperti ‘New Music Friday Indonesia’, ‘Musik Akhir Pekan’, ‘Generasi Galau’ dan playlist dari Ami Awards yaitu ‘Musik Minggu Ini’dan ‘Di Rumah Sajalah’, serta berbagai playlist personal lainnya sebanyak kurang lebih 50-an playlist. Di Youtube. video lirik dan official music videonya juga telah di tonton lebih dari 100 ribu viewers.

Sedangkan single keduanya berjudul ‘Kepergianmu’ yang ia terbitkan Bulan Mei 2020 juga masuk dalam beberapa playlist di Spotify. Seperti ‘New Music Friday Indonesia’ dan ‘Musik Akhir Pekan’.

Berbagai Jenis Musik

Niesya sejak kecil memang telah terbiasa mendengar berbagai jenis musik dari koleksi berbagai album musik dunia milik orangtuanya, Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu. Kedua orangtuanya adalah pendiri kelompok ‘Suarasama’ beraliran world music. Yang karya-karya musiknya telah diterbitkan di Perancis dan USA.

Sejak lima tahun belakangan ini, Niesya juga terlibat dalam berbagai pementasan kelompok Suarasama di dalam dan luar negeri.

Ketika ditanya tentang kendala dan tantangan yang ia alami ketika membuat lagu singlenya yang ketiga, Niesya berkata, “Hal yang tersulit adalah ketika mengadaptasi karya puisi Soekarno ke dalam bait-bait lagu yang baru. Puisi aslinya memiliki rhyme yang tergolong panjang. Terus terang, aku juga sering konsultasi dengan Papa dan Mamaku hingga keseluruhan lirik lagu selesai dibuat. Aku berusaha menyadurnya tanpa harus kehilangan pesan-pesan yang dalam terkandung di puisi itu,” urainya.

Dari sisi ekspresi musik di lagunya yang ketiga ini, Niesya mengatakan digarap dengan pendekatan folk music. Dengan alasan, ia melihat figur Soekarno sebagai tokoh yang sangat dicintai dan merakyat. ‘Folk music menurutku mewakili bunyi musik yang tepat untuk mengekpresikan pesan-pesan teks puitis dalam lagu. Dan aku memilih instrumentasi rada ‘Celtic’ agar terdengar riang dan bersemangat,” ujarnya sambil tertawa sumringah.

Proses pengerjaan dan perekaman lagunya yang ketiga ini dilakukan di Jack Studio Recording di Kota Medan. Namun pengerjaan masteringnya tetap dilakukan oleh Dimas Pradipta di Jakarta, pihak yang juga mengerjakan album single pertama dan keduanya. Album single ketiganya ini rencananya di-launching dan diterbitkan pada tanggal 14 Agustus 2020 ini.

Penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment