Dituduh Curi HP, Bocah Panjaitan Diseret dan Disulut Besi Panas

Dituduh Curi HP

TOPMETRO.NEWS – Dituduh curi HP (ponsel), seorang bocah berusia 14 tahun harus menderita kekerasan fisik yakni bagian tengkuknya disulut besi panas. Inilah yang dialami Nurdin Panjaitan (14) yang diketahui sudah tak punya ibu atau anak piatu yang ditinggalkan ayahnya merantau. Dia tercatat berdomisili di Desa Serdang, Dusun V kampung Tempel, Kecamatan Meranti-Asahan.

dituduh curi hp2

 

Dituduh Curi HP, Korban Dianiaya Para Pelaku

Kekerasan fisik yang dialami bocah itu diduga dilakoni beberapa pelaku diantaranya berinisial MW (17) dan empat orang lainnya CP (45), TS (25), RS (17) serta EN (20).

Informasi yang dihimpun awak media di lokasi, kejadian itu berawal dari hilangnya HP milik pelaku MW di salah satu warnet di Desa Serdang, Dusun VI pada Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 23.54 wib dan pelaku menuduh korban (Nurdin Panjaitan, red) yang mencuri.

Masuk Goni Lalu Diseret

Kepada wartawan, Rabu (12/8/2020), Nurdin menceritakan dirinya dituduh mencuri HP dan dianiaya kelima pelaku.

“Aku dipukul dan ditarok (disulut) besi panas di leher belakang sini. Aku dimasukkan dalam goni, diseret sampai simpang desa kampung Tempel,” kenang Nurdin berurai air mata.

Nurdin yang hanya mengenyam pendidikan kelas 2 Sekolah Dasar (SD) itu mengaku sebelum dianiaya, kelima pelaku sempat masuk ke dalam rumah korban dan menggeledah isi rumah untuk mencari HP pelaku.

”Tak ada kucuri HPnya, tapi orang itu tetap menuduhku yang mencuri, orang itu masuk dalam rumah,” katanya bernada datar.

Orang Tua Sedang di Samosir

Sementara itu orang tua korban, Aron Panjaitan menyampaikan saat peristiwa menimpa anaknya, dirinya sedang berada di Tapanuli (Samosir).

“Saat kejadian itu aku kerja di Samosir memanen padi ikut orang lain dan pulang ke sini karena aku dapat kabar ini,” keluhnya.

Ibu Sudah Meninggal Dunia saat Nurdin Kecil

Aron menceritakan anaknya hanya mengenyam pendidikan kelas 2 Sekolah Dasar (SD) dan telah ditinggal ibunya meninggal dunia saat masih kecil.

“Anakku ini tak sekolah lagi, cuman hanya kelas 2 SD sekolahnya waktu masih kecil sudah ditinggal ibunya,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, Guntur Gunawan, Kepala Desa Serdang didampingi Kapos Meranti Aiptu S. Rizal dan Sekretaris Kecamatan Meranti Suwage ditemui saat berada di kantor Camat Meranti membenarkan peristiwa itu.

BACA SELENGKAPNYA | John Marshel Dolok Saribu Babak Belur Dianiaya Orangtua Kandung

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, John Marshel P Dolok Saribu, bocah 8 tahun menderita lebam di sekujur tubuhnya.

Di beberapa bagian badannya banyak ditemukan bekas gigitan yang terlihat jelas. Ironisnya pelakunya merupakan orangtua kandungnya. Tak pelak lagi, pasangan suami istri (pasutri) itu LRS (30) ibu korban dan DADS (32) merupakan ayah korban meringkuk di sel Mapolsek Mandau-Polres Bengkalis.

Ikhwal penangkapan pasutri itu lantaran polisi mendapat laporan dari guru sekolah si bocah.

Aktivis yang menamakan dirinya Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRCPA) langsung membawa anak itu ke Polsek Mandau untuk melaporkan kejadian itu.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | metrokampung/simadanews

Related posts

Leave a Comment