Percaya? Binatang Paling Mematikan di Dunia Itu Bernama Nyamuk

binatang paling mematikan

TOPMETRO.NEWS – Benarkah binatang paling mematikan di dunia itu adalah nyamuk? Namun Bill Gates, Pendiri Microsoft mengaku harus mengingatkan pada seluruh dunia, ada hewan kecil yang lebih mematikan ketimbang hiu berukuran besar. Hewan yang dimaksud Gates adalah nyamuk!

Binatang Paling Mematikan Karena Berbahaya

Dalam blog GatesNotes-nya, Bill Gates mendeklarasikan minggu ini sebagai “Mosquito Week” alias “Minggu Nyamuk”. Hal ini karena Gates begitu peduli akan bahaya yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk.

Mengutip Cnet, Selasa (18/8/2020), Gates dalam blognya menulis, tiap malam, serangga kecil ini menginfeksi jutaan orang dengan penyakit malaria.

Tiap Menit 1 Orang Tewas

Bill Gates menyebut, malaria merupakan sebuah penyakit yang membunuh satu anak dalam satu menitnya.

“Nyamuk tidak mempraktikkan pembatasan sosial. Nyamuk juga tak memakai masker. Seiring dengan merebaknya Covid-19 di seluruh dunia, penting untuk diingat binatang paling mematikan di dunia ini tak libur saat pandemi berlangsung,” kata Gates dalam tulisannya.

Kematian Akibat Malaria

Gates menyebutkan, kematian akibat malaria paling banyak terjadi di negara-negara miskin di dunia.

Hal inilah yang membuat Bill Gates jauh lebih takut pada nyamuk ketimbang hiu. Namun, Gates juga tetap mengingatkan, pandemi Covid-19 bisa mengganggu pengobatan malaria. Hal ini berarti angka kematikan akibat malaria jadi tidak terlihat.

Bagi Yayasan Bill and Melinda Gates, malaria telah menjadi fokus utama dalam pemberian bantuan.

Yayasan Bill and Melinda Gates ini bahkan telah memiliki strategi multi tahun yang bertujuan untuk memberantas penyakit malaria.

Berikut ini beberapa saran karier terbaik dari Bill Gates, seorang pengusaha terkaya di dunia.

Bicara mengenai pandemi Covid-19, miliarder sekaligus filantropis Bill Gates berharap agar vaksin Covid-19 dibuat dalam jumlah banyak dan tersedia untuk semua negara yang membutuhkan.

Bill Gates meminta, vaksin Covid-19 tak dikuasai penawar tertinggi. Ia menyebut, mengandalkan kekuatan pasar untuk menentukan siapa yang bisa mendapatkan vaksin, bakal memperpanjang pandemi.

“Jika kita membiarkan obat dan vaksin jatuh pada penawar tertinggi alih-alih kepada mereka yang membutuhkan, pandemi bakal berlangsung lebih lama dan mematikan,” tutur pendiri Microsoft, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/7/2020).

Gates juga meminta agar para pemimpin dunia mengambil keputusan distribusi obat dan vaksin dengan tepat, bukan berdasarkan pada mekanisme pasar.

Dengan ratusan proyek vaksin yang sedang berjalan, pemerintah Eropa dan Amerika Serikat menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian, uji coba, dan manufaktur.

BACA SELENGKAPNYA | Cegah Malaria, Masyarakat Diimbau Gunakan Kelambu saat Tidur

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, sebagai negara tropis, Indonesia masih belum bisa terbebas dari kasus malaria. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 247 kabupaten/kota 247 yang dinyatakan bebas malaria. Sedangkan sisanya masih berada di endemis menengah dan tinggi malaria.

Seorang pejabat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan, salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah memasang kelambu.

Langkah ini, menurut dia, 80 persen efektif mencegah gigitan nyamuk Anopheles sp yang membawa parasit malaria. Nyamuk menggigit pada umumnya mulai dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | spiritriau/Reuters/sulselsatu

Related posts

Leave a Comment