Tunggu Hasil Tes Rapid dan Swab, PN Medan Bakal Lockdown?

lockdown di PN Medan

topmetro.news – Wacana kemungkinan diterapkannya lockdown (karantina wilayah) di seputar PN Medan menyeruak di sela-sela digelarnya pemeriksaan dua jenis test pendeteksi Covid-19 secara massal oleh para hakim, panitera, pegawai (termasuk honorer) berikut tenaga sekuriti pengadilan, Kamis (27/8/2020).

Hasil keseluruhan pemeriksaan (test) rapid maupun swab akan menjadi dasar bagi PN Medan untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah akan dilakukan lockdown sementara waktu di seputar PN Medan. Atau opsi kedua yakni hanya melakukan pembatasan sosial saja.

“Nanti kita koordinasi lagi dengan pimpinan. Apakah pekan depan harus dilakukan lockdown keseluruhan atau tidak. Tapi sepertinya tidak keseluruhan. Karena banyak warga pencari keadilan yang membutuhkan kita,” kata Humas PN Medan Syafril Batubara di sela-sela digelarnya test deteksi awal Covid-19.

Pemeriksaan secara massal tersebut menyusul terkonfirmasinya Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno positif terinfeksi Covid-19.

Ruang Sidang Cakra Utama menjadi saksi bisu ketika mereka menjalani test dengan pengambilan sampel darah (rapid) maupun sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan (test swap).

Menurut rencana, test deteksi awal Covid-19 tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari. “Tergantung gimana situasinya nanti. Kalau semuanya bisa terlayani hari ini berarti besok tidak ada lagi test,” terangnya.

Secara teknis kalau yang mengikuti test rapid dinyatakan reaktif, imbuh Syafril, langsung menjalani test swab. “Namun kalau untuk hasil swab kita masih menunggu konfirmasi Dinkes (Sumut-red). Karena itu kan melalui uji laboratorium,” sebut Syafril.

Pengamatan awak media, di beberapa ruangan sidang Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus tersebut memang ada digelar sidang. Namun untuk perkara-perkara perdata.

Korban Covid-19 Meninggal

Sementara data perkembangan kasus Covid-19 di Sumut yang dihimpun dari berbagai sumber tertanggal 26 Agustus 2020 kemarin, untuk kategori suspek (732 kasus), terkonfirmasi (6.437 kasus), sembuh (3.441 kasus) dan 290 kasus berakhir dengan kematian (meninggal).

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment