Penambang Emas Ilegal di Kuansing, 4 Tewas dan 2 Kritis Tertimbun

Penambang emas ilegal

TOPMETRO.NEWS – Penambang emas ilegal ini mengalami nasib nahas. Diduga bekas galian PETI runtuh 6 orang pekerja tertimbun, 4 orang diantaranya meninggal dunia, 2 orang dilaporkan dalam kondisi kritis, Jumat (28/8/2020) malam.

Penambang Emas Ilegal Tertimbun

Dari keterangan yang diperoleh ke 6 enam pekerja itu tertimbun saat mencari emas, lalu dinding galian runtuh sehingga menimbun ke enamnya.

Lokasi kejadian ini berada di kawasan simpang tiga PT Udaya Lohjenawi, Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan.

Total 6 Orang Korban

Kejadian ini juga dibenarkan kepala Desa Serosah, Darwis, saat dihubungi Jumat malam.

“Iya. Saya sekarang sedang di lokasi. Enam pekerja tertimbun, 4 orang meninggal, 2 kritis sudah dilarikan ke Rumah Sakit,” jelas Darwis.

Dipulangkan ke Jambi

Pekerja PETI ini diketahui berasal dari luar daerah, jasad korban menurutnya sudah ada yang dipulangkan ke Jambi.

Sementara Kapolsek Hulu Kuantan Iptu Alchusori, SH. MH, malam itu juga menurunkan anggota ke tempat kejadian.

”Iya. Kami belum bisa memberikan keterangan. Sebab, kami belum mendapatkan data pasti di lapangan,” jawabnya.

BACA SELENGKAPNYA | Rahmat Rayyan Nasution: Menutup Tambang Emas di Madina Bukan Solusi

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, limbah merkuri dari tambang emas disebut-sebut menyebabkan masalah kesehatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut. Sebab sudah 12 anak lahir dengan cacat bawaan.

Sehingga Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung menyatakan, merkuri ini bersumber dari pertambangan emas ilegal di kabupaten tersebut. Saat ini sedang diambil langkah guna semua pertambangan emas ilegal itu.

Menyikapi hal itu, anggota Fraksi Gerindra DPRD Sumut Rahmat Rayyan Nasution menegaskan, bahwa menutup seluruh tambang di Madina, khususnya milik rakyat bukan solusi tepat dan bijaksana. Tapi harus dicari jalan keluar yang tepat. Karena kelainan bayi yang lahir atau cacat bawaan, belum tentu akibat dari merkuri tambang rakyat dimaksud.

reporter | Dpsilalahi
sumber | spiritriau

Related posts

Leave a Comment