topmetro.news – Usia Aceh Singkil sudah menginjakkan tahun ke 21 pada Juni lalu sejak mekar dari Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 1999 lalu.
Kabupaten paling ujung Provinsi Aceh ini bila dilihat dari letak geografisnya sangatlah menguntungkan.
Bagaimana tidak, Kabupaten Aceh Singkil memiliki tiga wilayah teritorial yang bisa menggenjot PAD. Yakni darat yang subur, laut yang indah, dan sungai yang bisa menjadi destinasi wisata. Kesemuanya bisa menaikkan PAD.
Namun hal itu sepertinya belum maksimal mendapat pengelolaan oleh pemkab setempat untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah sebagai pendapatan asli.
Seperti terungkap oleh salah seorang anggota dewan Politisi Partai Gerindra Irfansuri Lembong pada saat rapat paripurna Rancangan Qanun Pertanggungjawaban APBK Tahun 2019, bertempat Gedung DPRK Aceh Singkil, Jumat lalu.
“Pada tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Singkil hanya Rp45.264.588.433.92. Atau hanya sekitar 20 persen dari total keseluruhan realisasi pendapatan sebesar Rp897.705.948.42,” ucap Irfan.
Ia meminta kepada Pemkab Aceh Singkil agar meningkatkan PAD dengan menggali potensi daerah yang tersebar pada seluruh Kabupaten Aceh Singkil.
Embung dan PAD
Dari pantauan reporter topmetro.news di lapangan masih banyak lokasi yang bisa menggenjot naiknya PAD Aceh Singkil, salah satunya embung yang berada di Kecamatan Simpang Kanan.
BACA JUGA | Pandangan Akhir Fraksi DPRK Minta Pemkab Aceh Singkil Tingkatkan PAD
Embung yang sudah lama terbengkalai ini, bila mendapat pengelolaan yang baik, akan sangat bagus. Hal itu mengingat panorama dan lokasinya berada pada sisi jalan umum, sehingga sangat strategis.
reporter | Rusid Hidayat Berutu
