Setelah Riset 16 Tahun, Paus Fransiskus Setuju Doa Bapa Kami Diubah

Paus Fransiskus

topmetro.news – Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus resmi menyetujui perubahan Doa Bapa Kami. Perubahan dilakukan dengan mengkoreksi kalimat di paragraf terakhir yang bunyinya ‘janganlah membawa kami ke dalam pencobaan’, menjadi ‘janganlah membiarkan kami jatuh ke dalam pencobaan’.

Pengkoreksian Doa Bapa Kami telah disetujui majelis umum dari Konferensi Episkopal Italia pada 22 Mei 2019 lalu.

Presiden Kardinal Gualtiero Basseti mengumumkan persetujuannya dalam edisi ketiga dari Misa Italia pada 22 Mei 2019 dalam Konferensi Episkopal Majelis Umum Italia.

Doa Bapa Kami yang sudah dikoreksi akan muncul pada edisi ketiga di Messale Romano, buku liturgi yang berisikan teks panduan Misa Gereja Katolik Roma.

Dengan begitu, hasil koreksi pada Doa Bapa Kami tidak secara langsung berdampak pada Gereja Anglikan atau Protestan. Karena keduanya memiliki teks doa yang terpisah dengan Gereja Katolik.

“Terjemahan ini tidak baik karena menyebut Tuhan yang menyebabkan pencobaan. Orang yang membawa Anda ke dalam pencobaan adalah setan. Itu peran setan,” kata Paus Fransiskus seperti dikutip dari laporan The Guardian dan the Sun, 6 Juni 2019.

“Seorang ayah tidak membawa ke dalam pencobaan. Seorang ayah menolong Anda untuk bangkit secepatnya,” kata Paus saat memberi sinyal dukungan untuk mengubah kalimat di paragraf terakhir Doa Bapa Kami pada tahun 2017.

Terjemahan Doa Bapa Kami

Paus Fransiskus menunjuk contoh kepada para uskup Italia mengenai uskup-uskup Prancis di Gereja Katolik yang telah lebih dahulu menggunakan kalimat ‘tidak membiarkan kami jatuh ke dalam pencobaan’ dalam Doa Bapa Kami.

Namun, uskup-uskup di Jerman telah memutuskan untuk tetap menggunakan versi lama.

Doa Bapa Kami yang digunakan selama ini merupakan hasil terjemahan dari Latin Vulgate yang terjemahan awalnya dari Bahasa Yunani Kuno oleh Santo Jerome pada akhir abad keempat.

Pengkoreksian isi Doa Bapa Kami didasarkan pada penelitian selama 16 tahun oleh sejumlah ahli yang menyebut terjadi kesalahan terjemahan. Para ahli dan uskup telah berupaya memperbaiki teks berdasarkan pandangan teologi, pastoral, dan gaya.

BACA | Ini Tradisi Paskah di Sejumlah Belahan Dunia

Perubahan ini mendapat kritikan dari sejumlah ahli. Di antaranya Albert Mohler, Ketua Seminari Teologi Baptis Selatan, yang menyebut, perubahan Doa Bapa Kami sebagai problematik mendalam.

sumber | tempo.co

Related posts

Leave a Comment